Mengendalikan Ego Menyehatkan Mental
Laduni.ID, Jakarta - Sebagian besar manusia terperangkap dalam siklus "sirkuit" kemelut perebutan kenikmatan duniawi yang tak pernah mau berhenti. Diberi satu gunung emas ingin dua gunung emas dan seterusnya.
Lalu saat bahagia mereka lebih asyik dengan kenikmatan diri dan lupa pada yang lain. Bahkan membiarkan yang lain terlunta-lunta. Tetapi saat gagal dan menderita mereka mengeluh, marah-marah, caci maki dan menimpakan kesalahan pada orang lain. Sering kali keluar kata-kata; "gara-gara dia," "gegara mereka," "si Anu, konpirasi bangsa Anu dan Anu," dan seterusnya. Lalu mereka terbakar.
Mengenai hal itu, ada syair dari Imam Syafi'i yang sangat indah berbunyi:
نَعيبُ زَمانَنا وَالعَيبُ فينا * وَما لِزَمانِنا عَيبٌ سِوانا
وَنَهجو ذا الزَمانِ بِغَيرِ ذَنبٍ * وَلَو نَطَقَ الزَمانُ لَنا هَجانا
وَلَيسَ الذِئبُ يَأكُلُ لَحمَ ذِئبٍ * وَيَأكُلُ بَعضُنا بَعضاً عَيانا
Kita sering mengeluhkan buruknya zaman, padahal keburukan itu berasal dari kita sendiri. Zaman tidaklah buruk, kitalah yang buruk.
Kita menyerang zaman yang tak berdosa. Andai zaman bisa bicara, ia pasti menyerang kita.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...