Tauhid Aswaja Untuk Pemula (Bagian 3)

 
Tauhid Aswaja Untuk Pemula (Bagian 3)
Sumber Gambar: Kiai Taufik Damas (Foto:twitter @TaufikDamas)

Laduni.ID, Jakarta - Sobat pembaca budiman, sebagaimana tulisan sebelumnya, berikut adalah sambungan penjelasan yang masih membahas sifat wajib bagi Allah yang terdiri (sifat) 20 yaitu:

5. Berdiri Sendiri (Qiyamuhu bi Nafsihi) Lawannya Membutuhkan Pihak Lain (Al-Iftiqar bi Ghairihi).

Sifat wajib kelima bagi Allah adalah berdiri sendiri. Artinya, dzat Allah tidak membutuhkan tempat dan tidak membutuhkan pihak lain yang menciptakan Allah. Allah lah yang menciptakan segala sesuatu. Argumentasi bahwa Allah memiliki sifat berdiri sendiri adalah, jika Allah membutuhkan tempat, seperti warna putih membutuhkan benda, maka berarti Allah adalah sifat. Sedangkan Allah bukan sifat, karena justru Allah memiliki berbagai sifat. Sifat tidak bisa menjadi tempat bagi sifat. Maka Allah bukan sifat. Jika Allah membutuhkan pihak lain yang menciptakan-Nya, maka akan terjadi hirarki atau rotasi yang keduanya adalah mustahil, seperti telah dijelaskan pada pembahasan tentang sifat qidam. Maka kesimpulannya adalah Allah bersifat berdiri sendiri dan mustahil membutuhkan pihak lain.

6. Satu (Wahdaniyah) Lawannya adalah Berbilang (Ta’addud)

Sifat wajib keenam bagi Allah adalah satu (wahdaniyah). Allah adalah satu, baik dalam dzat, sifat dan perbuatan. Dzat Allah hanya satu: tidak ada dzat yang serupa dengan dzat Allah. Dzat Allah tidak tersusun dari beberapa bagian. Ketersusunan dari beberapa bagian merupakan sifat makhluk. Maha suci Allah dari sifat seperti sifat makhluk.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN