Gus Nadir: AHWA dan Paket Dukungan Muktamar

 
Gus Nadir: AHWA dan Paket Dukungan Muktamar
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Salah satu alasan kenapa pemilihan Rais Am Syuriah PBNU ditetapkan melalui mekanisme AHWA (Ahlul Halli wal Aqdi) adalah demi menjaga marwah Kiai Sepuh. Tidak wajar kalau posisi spiritualitas tertinggi itu seolah diperebutkan.

Pengalaman di Muktamar Makassar, di mana seolah ada rivalitas kandidat Rais Am, telah menimbulkan luka mendalam di kalangan para Kiai sepuh. Saat Muktamar Jombang, mekanisme one man-one vote memilih Rais Am ditiadakan. Muktamirin memilih 9 anggota AHWA yang isinya para Kiai sepuh. Lantas AHWA memilih Rais Am. Jadi, asumsinya hanya ulama level Syuriah yang tahu untuk memilih pucuk pimpinan Syuriah. Suara Muktamirin diserahkan kepada para Kiai Sepuh di dalam AHWA.

Sayangnya sempat pula terjadi kontroversi penentuan anggota AHWA di Muktamar Jombang saat itu. Singkat cerita, meski legalitas Rais Am terpilih tidak diragukan, tetapi proses penentuan AHWA menimbulkan gesekan.

Menjelang Muktamar Lampung ke-34 yang insyaallah dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021, kini mulai ramai paket dukungan kandidat Rais Am dan Ketum PBNU. Kalau kita konsisten menggunakan sistem AHWA, sebenarnya paket dukungan, khususnya pada posisi Rais Am, tidak diperlukan. Cabang dan Wilayah cukup mempercayai dan menyerahkan suara mereka kepada AHWA. Biarlah para ulama AHWA yang kelak memutuskan siapa Rais Am. Tidak perlu dukung-mendukung Muktamar, seolah nanti dibaca masyarakat awam paket dukungan semacam itu hendak mendikte dan mempengaruhi keputusan para masyayikh anggota AHWA.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN