Ziarah Makam KH Abdul Karim Tebuwung, Muasis Pesantren Al Karimi Gresik

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam KH Abdul Karim Tebuwung, Muasis Pesantren Al Karimi Gresik
Sumber Gambar: dok. pribadi/FB Gus Munib Al Salim

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta -Beliau merupakan anak terakhir dari dua bersaudara, ayahnya bernama Kyai Abdul Qohar (Raden Kair), seorang anggota Laskar Pangeran Dipenogoro yang ditugaskan di Sumenep, Madura pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman Pakunatadiningrat I. Ibunya bernama Nyai Sarwilah dan sang kakak bernama Raden Ayu Muqiroh.

Dari jalur ayahnya inilah nasabnya tersambung hingga Sunan Drajat, silsilahnya adalah Abdul Karim bin Abdul Qohar bin Darus bin Qinan bin Ali Mas’udi bin Ahmad Rifa’i bin Bisyri bin Ahmad Dahlan bin Muhammad Ali bin Abdul Hamid bin Shiddiq bin Sunan Drajat (R. Qosim) bin Sunan Ampel (R. Rahmatullah) bin Ibrahim Asmaraqondi bin Jamaludin al-Akbar bin Ahmad Syah Jalalul Amir bin S. Abdullah Khan bin S. Abdul Malik Azmat.

KH. Abdul Karim dikenal sebagai ahli Hikmah yang kramat, kitab Syamsul Ma’arif dan kitab hikmah lain dikuasai dengan baik. Sehingga Pesantren Tebuwung dikenal sebagai Pusat ilmu Hikmah.

Profil

KH. Abdul Karim Tebuwung lahir pada Senin Wage 11 Syawal 1245 H (5 April 1830), beliau merupakan ulama kharismatik kelahiran Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur yang memiliki nasab hingga Sunan Drajat. KH Abdul Karim Tebuwung merupakan keturunan ke-12 Sunan Drajat dan juga pendiri Pondok Pesantren Tebuwung, Dukun, Gresik yang saat ini dikenal dengan Pondok Pesantren Al-Karimi Gresik.

Saat KH. Abdul Karim berusia dua tahun, KH. Abdul Qohar meninggal, kemudian sang ibu dipinang kembali oleh Kiai Asnawi Sidayu, Gresik. Karena itulah beliau juga harus ikut pindah ke Sidayu, Gresik dan menuntut ilmu kepada Kiai Mustahal bin Kiai Badrudin (salah satu keturunan Jaka Tingkir), seorang ulama besar yang juga berasal dari Sidayu.

Guru-guru beliau di antaranya:
Diantara beberapa guru beliau adalah;
1. Kiai Raden Maulani bin Kiai Ismail (Mbah Suto Sendang)
2. Syekh Ahmad Khatib asy-Syambasi
3. Syekh Ahmad Zaini Dahlan
4. Syekh Abdul Ghani al-Bimawi
5. Syekh Yusuf Sumbulaweni
6/ Syekh Abdul Hamid Daghestani
7. Syekh Sayyid Ahmad Nahrawi
8. Syekh Ahmad Dimyati
9. Syekh Muhammad Khatib Duma al-Hambali,
10. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Maliki

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Abdul Karim

Lokasi Makam

Beliau wafat di Gresik pada Selasa Legi, 28 Dzulhijah 1313 H/9 Juni 1896 pada usia 66 tahun. Makam beliau terletak di Desa Tembuwung, Dukun, Gresik, Jawa Timur.

Haul

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim diperingati pada bulan Dzulhijjah tahun Hijriah untuk tanggal akan diumumkan oleh pihak keluarga dan pesantren. Haul diperingati di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Karimi Desa Tebuwung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik yang selalu dipadati ribuan orang.

Kemeriahan haul didukung beberapa rangkaian kegiatan seperti Khotmil Qur’an bil ghoib dan bi nadlor baik Hafidz Hafidzah serta kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan santri dalam menyimak khatmil Qur’an, lailatul qiroah, tahlil siswa, pertemuan alumni Himappka, doa bersama, pengajian umum dan malam ishari.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Abdul Karimi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Gresik saja,  banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berkunjung di makamnya yang berada di Komplek pemakaman di Desa Tembuwung, Gresik.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Abdul Karim, maka akan dimudahkan dalam mencapai cita-citanya bagi para santri, Dibukakan hati dan pikirannya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam urusan dan hajatnya.

dalam hajatnya, ditingkatkan derajat hidupnya, dimudahkan mendapatkan keturunan yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Gresik di antaranya:
Otak-otak Bandeng, Pudak, Bonggolan, Jubung, Kaos Gresik, Kopi Gresik, Martabak Usus, Petis, Bandeng Asap, Krupuk Ikan.

 

 

 

 


Editor: Daniel Simatupang