Inilah Alasan Mengapa Sebagian Ulama Bertubuh Gemuk

 
Inilah Alasan Mengapa Sebagian Ulama Bertubuh Gemuk
Sumber Gambar: Ilustrasi/Islami.co

Laduni.ID, Jakarta – Seringkali kita melihat sebagian ulama, masyayikh, dan habaib memiliki postur tubuh yang gemuk. Lalu muncullah beberapa pertanyaan yang kurang pantas untuk ditanyakan, seperti apakah beliau-beliau memiliki penyakit obesitas? Atau yang lebih parah, apakah beliau-beliau tidak zuhu? Naudzubillah.

Kita tidak boleh berburuk sangka terhadap beliau-beliau, apalagi sampai berpaling dari mereka. Sebab dari merekalah rahmat dan keberkahan Allah turunkan, dari merekalah kita dapat memahami ilmu agama dengan benar.

Ketahuilah, bahwa gemuknya para ulama, masyayikh, dan habaib terkadang merupakan wujud rasa cinta terhadap Allah SWT. Syekh Abul ‘Abbas Al-Mursi pernah berkata:

ﺍﻳﺎﻛﻢ ﻭﺍﻹﻋﺘﺮﺍﺽ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺭﺃﻳﺘﻪ ﺳﻤﻴﻨﺎ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺤﺐ ﺇﺫﺍ ﺗﻤﻜﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺳﻤﻦ.

“Berhati-hatilah kamu berpaling dari orang yang kamu lihat berbadan gemuk, karena sesungguhnya cinta (kepada Allah) apabila telah menetap di hati seseorang, maka ia akan menjadi gemuk.”

Diriwayatkan pula bahwa Imam Syibili juga memiliki postur tubuh yang gemuk, ketika beliau ditanya oleh seseorang mengapa tubuhnya gemuk, maka beliau menjawab, “Setiap kali aku ingat bahwa aku adalah hamba Allah, badanku bertambah gemuk.”

Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa ada seorang murid yang datang belajar kepada seorang syekh yang bertubuh gemuk. Syekh tersebut menjelaskan dan menerangkan tentang zuhud, serta menganjurkan para murid-muridnya untuk berbuat zuhud. Lalu terlintas di hati si murid tersebut, “Berbicara Zuhud tapi dirinya sendiri gemuk.”

Ternyata syekh tersebut dapat mengetahui bisikan hati si murid, dan beliau berkata, “Demi dzat Allah yang maha mulia, bukanlah makanan yang mebuatku gemuk, melainkan rasa cintaku terhadap-Nya lah yang membuat tubuhku gemuk.”

Oleh karena itu, mari untuk berbaik sangka kepada siapapun, terutama kepada para ulama, masyayikh, dan para habaib. Sebab, melalui merekalah Allah turunkan keberkahan dan rahmat-Nya. Semoga kita menjadi orang yang senantiasa menjaga lisan dan hatinya. Amin.

Disadur dari Gus Dewa


Editor: Daniel Simatuang