Tujuh Hikmah Dari Doa yang Belum Terkabul

Laduni.ID, Jakarta – Dalam Islam menganjurkan umat untuk selalu perbanyak berdoa kepada Allah Swt. Karena dengan berdoa, seseorang akan merasa dekat kepada Allah Swt. Doa juga dapat menjadi jalan yang dibarengi dengan ikhtiar untuk mendapatkan suatu keinginan, selagi tujuan tersebut bukan maksiat.
Namun, barangkali tebersit pemikiran, mengapa suatu doa tak kunjung dikabulkan oleh Allah SWT?. Pada saat doa kita belum dikabulkan, maka tidak perlu gelisah, tidak perlu putus asa, karena sebenarnya Allah Swt sedang menginginkan diri kita untuk semakin mendekat diri padaNya. Allah sedang ingin memaksimalkan usaha kita dalam mencapai suatu keinginan yang kita minta.
Mungkin, usaha kita saat ini belum mencapai pada batas minimal persyaratan untuk mendapatkan apa yang kita minta. Sebenarnya dengan demikian, kita masih dilatih untuk dapat mengoptimalkan potensi yang ada pada diri kita. Guna untuk mencapai hasil yang maksimal sebagaimana yang kita harapkan melalui doa doa kita.
- Baca Juga: Bolehkah Mengubah Doa dari Rasulullah SAW
Hikmah belum dikabulkannya doa itu banyak sekali, diantaranya :
1. Mungkin juga Allah menunda mengabulkan doa kita di dunia karena hendak ditangguhkan di akherat atau digantikan dengan pengampunan dosa.
Sebagaimana diinformasikan oleh Nabi Muhammad SAW: “Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera didunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturohmi, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”.
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun belum juga dikabulkan” HR. Ath-Thirmidzi
Jika sampai doa kita pengabulannya ditangguhkan di akherat, maka di akherat nanti doa-doa tersebut akan menjelma menjadi kebaikan-kebaikan. Dan saat itu, kita akan sangat bahagia, bahkan berharap sekiranya seluruh doa kita ditangguhkan semuanya untuk kebaikan di akhirat.
2. Mungkin Alloh tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menghilangkan keburukan dari kita.
Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shomit r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?” Rasulullah SAW bersabda: “Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya” HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim
Dalam riwayat Al-Hakim ada tambahan: “Atau Allah akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya” HR Al-Hakim.
Karena itu, tidak ada salahnya kita memperbanyak doa, meskipun terkesan tidak dikabulkan oleh Alloh, sebab akan dirubahnya menjadi penghapus keburukan kita. Semakin banyak kita berdoa, semakin banyak pula peluang menghapus keburukan kita.
3. Penundaan terkabulnya doa bisa juga menjadi salah satu bentuk ujian dari Allah kepada kita, Allah ingin menguji iman kita.
Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya: Katanya setiap doa pasti dikabulkan, tapi bagaimana kenyataannya, doa kamu tidak dikabulkan, jadi tidak ada gunanya kamu berdoa.
Dalam hal ini, sebagai hamba yang baik, tetaplah harus berdoa, meski ia ada perasaan marah kepadaNya, lantaran tidak ada satupun doa yang dikabulkan.
- Baca Juga: Doa Bersama Antar Umat Beragama
Dikarenakan ada hadis yang menerangkan: “Bersabda Rasulullahi SAW : Demi Allah yang jiwaku berada didalam kekuasaan-Nya, seorang hamba benar-benar berdoa pada Allah, sedangkan ia marah kepada-Nya karena tidak mengabulkan doanya, kemudian ia berdoa lagi kepada-Nya. Maka Allah berfirman kepada malaikat-Nya; Hambaku tidak mau berdoa kepada selain-Ku, maka sungguh aku kabulkan doanya” . Hadis keterangan dari Ali r.a dalam Al Kanz, jilid 2 hal 74, hadis nomor 3194
4. Tidak segera dikabulkannya doa bukanlah berarti Allah menolak doa kita, karena bisa jadi waktunya saja yang belum tiba.
Karena banyak sekali diceritakan dalam Alquran, doa Nabi saja banyak yang waktu pengabulannya mencapai puluhan tahun.
Sebagai contoh misalnya Nabi Ya’kub, setelah beliau kehilangan anak kesayangannya (yakni Yusuf), beliau tidak henti-hentinya berdoa dan berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda terus hingga mencapai waktu yang cukup lama, sampai ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama empat puluh tahun.”
Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi Ya’qub tidak berhenti sampai disitu, anaknya yang lain, Bunyamin, juga ikut hilang, sampai-sampai kedua matanya buta karena kesedihan yang mendalam. Kendati demikian, beliau terus memohon dan memohon dengan yakin bahwa Allah akan mengakhiri penderitaanya.
Demikian pula dengan Nabi Musa a.s, beliau pernah berdoa kepada Alloh : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan pada kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta benda mereka, dan kuncilah mati hati mereka, karena mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” QS Yunus: 88
Namun konon Alloh baru mengabulkan doa beliau tersebut, sebagaimana yang dinyatakan oleh Alloh; QS Yunus: 89
“Sesungguhnya permohonan kalian berdua dikabulkan” , setelah 40 tahun lamanya.
Padahal yang berdoa adalah Nabi Musa a.s, salah seorang dari Rosul Ulul ‘Azmi, sedangkan yang mengamininya adalah Nabi Harun a.s, seorang nabi yang mulia. Dan keduanya tentunya juga telah memenuhi semua syarat dan etika berdoa. Walau begitu keterkabulan doanya memakan waktu yang sangat lama sekali.
Belum lagi Nabi Ibrahim, yang berdoa ingin mempunyai anak sholeh, jarak antara doanya dan pemberiannya dari Allah juga sangat lama sekali, sampai puluhan tahun. Karena itu, bila permohonan kita pada Alloh belum juga terkabul, janganlah putus asa, ingatlah kisahnya para Nabi yang doanya lebih lama dari kita dan tentunya juga lebih khusyu’ serta lebih dekat kepada Alloh, terkabulnya juga memakan waktu puluhan tahun.
5. Tidak segera dikabulkannya doa kita itu bisa jadi masih menunggu proses, karena segala sesuatu itu pasti punya takaran, syarat dan sebab.
Jadi bukan berarti doanya tidak terkabul, melainkan menunggu kesiapan dari kita untuk menerimanya. Karena itu, janganlah tergesa-gesa menyimpulkan; doa saya tidak terkabul.
Sabda nabi SAW: “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad.
Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah SAW bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” HR Muslim
6. Doa kita yang kelihatannya tidak terkabul, bisa jadi itulah bentuk pengabulannya dari Allah.
Dikarenakan menurut Alquran, setiap doa pastilah akan dikabulkan. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Al mukmin:60
Sabda Rasulullah SAW: “Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan” HR. Ath-Thirmidzi.
Hanya saja terkadang pengabulannya Allah itu tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin permohonan kita minta mobil, tapi pengabulannya Allah berupa motor atau bahkan sepeda angin.
Kalau seandainya pengabulan dari Allah itu selalu disesuaikan dengan harapan manusia, kita tidak bisa bayangkan bagaimana kacaunya kehidupan dunia.
Contoh kecil saja, bagaimana jadinya kalau dalam satu waktu ada yang minta hujan juga ada yang minta terang, karena keduanya sama-sama punya kepentingan, yang satu sedang butuh hujan karena akan menanam, satunya lagi inginnya terang karena sedang jalan-jalan.
Contoh lain misalnya dimusim pemilihan lurah, calonnya ada 5 dan semuanya berdoa mohon pada Allah supaya jadi lurah, padahal yang harus jadi cuma satu. Jadi tidaklah mungkin pengabulannya Allah itu pasti sesuai dengan keinginan manusia.
Tapi yang jelas semua doa (berdasarkan ayat tersebut) pastilah dikabulkan. Dan bagi orang yang merasa doanya belum terkabul, bisa jadi Allah sudah mengabulkan doanya, namun tidak sesuai dengan keinginannya.
7. Terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Allah, terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri kepada-Nya. Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Allah, tidak meminta dan tidak berdoa lagi kepada-Nya, padahal doa itu sendiri tidak hanya sebagai ibadah, malahan menduduki posisi yang sangat penting sekali, yakni sebagai otaknya ibadah.
Editor: Nasirudin Latif
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...