Pengertian Sabar: Kemampuan Bertahan Saat Pertama Kali Musibah Menimpa

 
Pengertian Sabar: Kemampuan Bertahan Saat Pertama Kali Musibah Menimpa
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakarta – Mengutip Wikipedia sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan , serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar juga tidak hanya dilakukan oleh seseorang ketika sedang mengalami musibah. Tetapi, dalam situasi apapun kita kerjakan harus dibarengi dengan sabar.

Kesabaran adalah salah satu tingkatan yang harus dilalui oleh setiap manusia yang beriman. Semua manusia yang akan ingin berada di jalan Allah SWT pasti akan mengalami cobaan tersebut dengan menguji kesabarannya.

Telah diriwayatkan dari Anas bin Malik RA sebagai berikut, “Suatu ketika Rasulullah SAW lewat di samping seorang perempuan yang sedang menangis (dengan suara keras) di sisi kuburan (anaknya), lalu Rasulullah SAW berkata kepada perempuan itu,

“Wahai perempuan hamba Allah, takutlah akan murka Allah SWT dan bersabarlah (janganlah menangis keras-keras)!” Lalu, perempuan yang belum mengenal Rasulullah SAW itu berkata,

“Menjauhlah dariku! Hal yang menimpaku belum pernah menimpamu.” Setelah itu, dikatakan kepada perempuan tersebut,

“Orang tersebut adalah Nabi SAW.” Atas hal ini, perempuan itu segera datang ke rumah Rasulullah SAW. Ia tidak menemukan para pengawal di samping pintu Rasulullah SAW (sebagaimana pintu-pintu istana). Lalu, ia pun (segera menghadap Rasulullah SAW dan) berkata, “Wahai Rasulullah, aku belum mengenalmu (maafkanlah aku).” Rasulullah SAW berkata, “Kesempurnaan kesabaran terdapat pada (kemampuan bertahan) saat pertama kali musibah menimpa.”

Syarih Khattabi RH berkata, “Kesabaran yang membuat pemiliknya layak mendapatkan pujian dan penghargaan adalah kesabaran yang ada ketika musibah datang tiba-tiba.”

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW sebagai berikut, “Ketika anak seorang hamba meninggal, Allah SWT berkata kepada para malaikat-Nya, ‘Apakah kalian telah mengambil ruh anak hamba-Ku?’ Malaikat pun berkata, ‘Kami telah mengambilnya, ya Rabbi.’ Ketika Allah SWT bertanya, ‘Apakah kalian telah mengambil buah hati hamba-Ku?’ mereka pun berkata, ‘Kami telah mengambilnya, ya Rabbi.’ Allah SWT pun berkata, ‘Hamba-Ku mengatakan apa saja?’ Para malaikat menjawab, ‘Ia memuji-Mu dan mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (yang artinya: Kami adalah hamba-hamba Allah SWT dan kami akan kembali kepada-Nya).’ Atas hal ini, Allah SWT berkata sebagai berikut,

Kalian buatkanlah sebuah istana di surga untuk hamba-Ku itu dan berikan nama ‘Istana Hamd’ untuknya.


Editor: Nasirudin Latif