Sukri, Penjual Bumbu Sukses di Usia Muda

 
Sukri, Penjual Bumbu Sukses di Usia Muda
Sumber Gambar: Capture Youtube Frankav12

Laduni.ID, Jakarta – di saat pemuda lain asik dengan gadget dan dunianya, Sukri malah asik dengan kesibukannya sebagai penjual bumbu jadi di pasar di kawasan Bogor ini.

Sukri yang merupakan pemuda asal Palembang ini pertama kali merantau ke tanah Jawa, dia mengaku membangun usaha bumbu jadi ini sendiri. Walau sempat beberapa kali kehabisan modal dan ikut bekerja pada orang lain, tapi itu tak menyurutkan perjuangannya.

Dilansir dari unggahan video di cannel Youtube Frankav12, dia membagikan kisahnya sebagai pemuda yang sukses. Sukri bercerita jika dirinya harus berangkat pukul 04.00 untuk pergi ke kedai miliknya, setelah itu pulang pada pukul 14.00 WIB. Bumbu jadi yang ia jual juga beragam, mulai dari bumbu cabai, bawang, kemiri, bumbu balado, bumbu sate, bumbu ayam goreng, dan bumbu yang lain.

Dalam sehari Sukri dapat mengantong penghasilan setidaknya 2-3 juta rupiah. Walau terbilang sukses di usia muda, bukan berarti Sukri tak melewati banyak rintangan dan tantangan yang menghadangnya. Dirinya mengaku sudah berkali-kali pindah dari pasar satu ke pasar lain, dari daerah satu ke daerah lain.

“Waktu itu modal Rp10 juta habis, akhirnya kerja sama orang lagi cari modal lagi lalu cari-cari pasar cari sampai ke pelosok dapatnya di sini dan sini yang penting alhamdulillah,” kata Sukri.

Dirinya juga mengaku pada awal-awal berjualan masih sangat sepi, hingga akhirnya menjelang Ramadhan pasar mulai ramai dan ia mulai mendapatkan pelangkan. Sukri juga pernah tidur di pasar lantaran sudah tidak mampu membayar uang kontrakan.

Perjalan hidup yang Sukri lalui tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang, apalagi dirinya juga ingin memotivasi pemuda seumurannya yang gemar menghabiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

“Kalau bisa sukse muda kenapa harus menunggu tua. Motivasi untuk anak-anak muda, untuk kedepannya. Yang hobinya rebahan di rumah,” ujarnya.

“Kalau mau tahu perjuangan, proses, kita harus jauh dulu dari orang tua. Rasain lika liku hidup, manis pahitnya, biar tahu kenikmatannya setelah berhasil nanti. Jangan pernah menyerah. Susahnya biar kita tanggung sendiri yang merasakan,”lanjutnya.

Walau sudah sukses di usia muda, Sukri mengaku tidak akan membagikan kisah sulitnya kepada keluarga. Dia tidak ingin membuat keluarga khawatir dengan kondisinya.

“kalau anak rantau jangan pernah kasih cerita sedih ke orang tua, kasih tahu senangnya saja. Kalau sudah berhasil baru dikasih tahu pernah susah. Setiap saya ditanya orang tua sudah makan, pasti bilangnya sudah. Kita yang penting, tabah, yakin, dan sabar,” katanya.


Editor: Daniel Simatupang