Manusia dan Jin Akan Mati, Berapa Batas Umur Jin?

 
Manusia dan Jin Akan Mati, Berapa Batas Umur Jin?
Sumber Gambar: Ilustrasi jin simisi1 / Pixabay

Laduni.ID, Jakarta - Jin dan manusia di dunia akan mati. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu doanya, beliau melantunkan:

أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ، الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الَّذِي لاَ يَمُوتُ، وَالجِنُّ وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ

Artinya: “Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun berapa umur jin tidak ada dalil atau nash yang menjelaskan batasan usia jin. Namun, buku Ensiklopedia Ruqyah karya Iding Sanus menyebut keyakinan banyak orang, khususnya yang suka berhubungan dengan jin, bahwa mereka (jin) berumur panjang, sampai sebagian mereka menegaskan bahwa jin berusia sampai ribuan tahun.

Buku ‘Alamul Jinni wa asy-Syayathiin, karya Syaikh Umar Sulaiman Al-Asyqar , menjelaskan adapun umur jin dan setan tiada yang mengetahuinya. Kecuali Iblis Al La’in (yang terlaknat), ia akan tetap hidup hingga hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam ayat

قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (79) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (80) إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (81) قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)9

“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan”.

Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)”.

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” ( QS Shaad: 79-83 )

Di antara golongan jin, ada yang bernama Iblis. Dalil bahwa iblis termasuk golongan jin dan bukan malaikat, firman Allah

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

Artinya: “Ingatlah ketika Aku perintahkan kepada para malaikat, sujudlah kalian kepada Adam. Merekapun sujud, kecuali Iblis. Dia termasuk golongan jin, dan inkar kepada perintah Tuhannya.” ( QS. Al-Kahfi: 50 ).

Berdasarkan firman Allah di atas, Iblis ditetapkan oleh Allah sebagai makhluk yang tidak akan mati sampai hari kiamat.

Syaikh Umar bin Sulaiman menandaskan untuk selain Iblis, tidak diketahui umurnya. “Namun mereka lebih panjang umurnya dari manusia,” katanya. “Semua makhluk, apapun dan siapapun dia, bisa mati dan binasa, sesuai dengan apa yang Allah kehendaki.”

Golongan jin selain Iblis, bisa mati sebelum kiamat. Karena jin termasuk keumuman firman Allah di surat Ar-Rahman di atas.

Khalid Membunuh Jin

Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu , pernah diperintahkan Nabi SAW untuk menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah.

Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, beliau menghadap Nabi SAW. Beliau bersabda:

ارجع فإنك لم تصنع شيئا

Artinya: “Kembali, kamu belum melakukan apapun.”

Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil: “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata ada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya ada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, sampai dia mati. Setelah diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

تلك العزى

“Itulah Uzza.” (HR Nasai dalam Sunan al-Kubro).

Ular Jelmaan Jin

Lalu ada pula kisah seorang sahabat muda yang membunuh ular jadi-jadian yang ada di rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim.

Dari Abu as-Sa’ib, yang pernah menjadi hamba sahaya Hisyam bin Zahrah, ia berkata: “Saya pernah menjumpai Abu Sa’id al-Khudri di rumahnya. Aku dapati ia sedang shalat. Maka aku pun duduk menunggunya.”

“Setelah selesai shalat aku mendengar suara di salah satu tiang di atap rumah. Aku melihatnya ternyata seekor ular. Maka aku pun bangkit hendak membunuhnya. Abu Sa’ib mengisyaratkan agar aku duduk kembali. Aku pun duduk. Setelah keluar beliau menunjuk sebuah rumah.”

Beliau bertanya, “Apakah engkau melihat rumah itu?”, “Ya!” jawabku.

Beliau bercerita, “Dahulu di rumah itu tinggallah seorang pemuda yang baru saja menikah. Maka kami pun berangkat bersama Rasulullah ke peperangan Khandaq. Pemuda itu meminta izin kepada Rasulullah untuk kembali ke rumah pada tengah hari.

Rasulullah mengizinkannya dan berkata kepadanya: “Bawalah senjatamu, aku takut engkau dihadang oleh Yahudi Bani Quraizhah.”

Maka pemuda itu pun membawa senjatanya. Kemudian ia kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia dapati istrinya berdiri di depan pintu rumahnya. Maka ia pun menyerbu ke arah istrinya untuk memukulnya dengan tombaknya. Ia telah terbakar rasa cemburu.

Si istri berkata kepadanya, “Tahan dulu tombakmu terhadapku! Masuklah ke dalam rumah supaya engkau dapat melihat apa yang menyebabkan aku keluar rumah.”

Maka pemuda itu pun masuk ke dalam rumah ternyata ia dapati ular besar melingkar di atas tempat tidurnya. Maka ia pun menyerangnya dengan menusukkan tombaknya.

Kemudian ia keluar dan menancapkan ular itu pada tombaknya lalu ular itu menggeliat dari ujung tombak dan menyerangnya, tidak diketahui siapakah yang lebih dahulu mati apakah ular itu atau pemuda tadi.

Kami pun menceritakan peristiwa itu kepada Rasulullah, kami berkata, ‘Mintalah kepada Allah agar Dia menghidupkannya kembali untuk kami.’

Rasulullah SAW berkata, ‘Mintalah ampunan untuk sahabat kalian ini.’

Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya kota Madinah ini dihuni oleh jin-jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat ular, maka usirlah selama tiga hari. Jika masih terlihat setelah itu, maka bunuhlah karena ia adalah setan.” (HR Muslim).