Mengabulkan Doa Seorang Raja yang Zalim

 
Mengabulkan Doa Seorang Raja yang Zalim
Sumber Gambar: Pixabay/Pexels (Foto Ilustrasi)

Laduni.ID, Jakarta - Di zaman Nabi Daud AS, ada seorang raja yang zalim. Bukti kezalimannya, selain menahan beberapa rakyat tanpa peradilan yang wajar, ia juga sering membunuh rakyat tak berdosa. Para rakyat itu akhirnya mengeluh dan mengadu kepada Nabi Daud AS.

Nabi Daud AS merespon keluh kesah mereka. Akhirnya disepakati bahwa sang raja zalim akan diadili bersama, yakni dengan cara disalib. Oleh banyak orang, pada suatu hari, sang raja disalib di atas sebuah gunung sampai malam.

Setelah itu, masyarakat kembali ke rumah mereka masing-masing. Kini, tinggal sang raja yang berada di gunung tersebut sendirian. Dalam kesepian itu, ia mengadu kepada tuhan yang selama ini ia sembah. Ia meminta agar dibebaskan dari penyaliban itu. Sayangnya, tak ada apapun yang terjadi. Tak ada pertolongan yang datang sama sekali.

Ia berubah pikiran. Kini ia menyembah dan memohon kepada bulan dan matahari, “Wahai bulan dan matahari, aku menyembah kalian agar kalian bisa menolong dan membantuku. Aku mohon, tolonglah aku!”

Keadaan sama. Sama-sama hening. Tak ada keajaiban yang terjadi. Tak ada pertolongan yang menghampiri. Ia akhirnya memutuskan untuk meminta tolong kepada Allah, Tuhan yang disembah Nabi Daud AS.

“Ya Allah, aku menyadari, selama ini aku durhaka kepadaMu. Aku tak menyembahMu dan memilih sesembahan selainMu. Namun aku sadar, apa yang kusembah selama ini tak dapat memberikan manfaat kepadaku sedikitpun. Kini, dengan kerendahan hati, aku memohon kepadaMu. Tolonglah aku,” doa sang raja penuh harap.

Allah merespon permintaannya. Ia berfirman kepada Jibril, “Wahai Jibril, ini ada seorang hamba yang meminta pertolongan kepadaKu. Salama ini, ia memang tidak menyembahKu. Kini, ia sadar apa yang ia sembah ternyata tak bisa memberinya manfaat sama sekali. Maka, sekarang turunkan dia dari salib yang membelenggunya. Sungguh, aku mengabulkan doa orang yang meminta kepadaKu”

Jibril pun lantas bergegas membebaskan sang raja dari salib.

Keesokan harinya, beberapa orang datang dan meminta izin kepada Nabi Daud AS untuk menurunkan sang raja dari salib. Mereka menduga sang raja pasti sudah meninggal dunia. Sesampainya di gunung, betapa kaget mereka melihat sang raja yang sudah berada di tanah, tidak disalib.

Mereka melaporkannya kepada Nabi Daud AS. Ia lantas bergegas ke gunung melihat kebenaran kabar itu. Merasa ada yang aneh, Nabi Daud AS bertanya kepada Allah setelah sebelumnya melaksanakan shalat dua rakaat, “Ya Allah, beritahu aku tentang apa yang sebenarnya terjadi!”.

Allah pun berfirman, “Wahai Daud, ia meminta kepada-Ku dengan sungguh-sungguh. Aku pun mengambulkannya. Jika tidak, lantas apa bedanya Aku dengan sesembahan yang telah disembahnya sebelum ini? Aku memberi apa saja kepada siapa yang kembali dan mengadu kepadaKu. Kini, dia telah beriman kepada-Ku. Ajarilah dia tentang iman!”


Sumber: Al-Qalyubi, Ahmad Shihabuddin bin Salamah. al-Nawadir. Jeddah: al-Haramain