Guyonan Kiai Nusantara Tentang Rokok

 
Guyonan Kiai Nusantara Tentang Rokok
Sumber Gambar: cottonbro dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Tak lama setelah Nahdlatul Ulama (NU) resmi lahir tahun 1926, tak mau ketinggalan, Kota Kediri pun segera membentuk kepengurusan NU di tingkat cabang, dan secara aklamasi, KH Ma'ruf Kedonglo (yang dikenal sebagai waliyullah Kediri) terpilih sebagai Rois Syuriah, sedangkan KH Abdul Karim Lirboyo menjadi Ketua Tanfidziyah dan KH Abu Bakar Bandar Kidul sebagai Katib Syuriah NU Kota Kediri (waktu itu, kota dan kabupaten menjadi satu).

Usia beliau-beliau waktu itu sudah diatas 70 tahunan. Unik juga kalau kita membayangkan ulama-ulama sepuh sekaliber beliau menjadi pengurus harian cabang NU. Tetapi itu juga cukup menggambarkan betapa luarbiasanya NU di awal-awal kelahiranya. Benar-benar sebuah kebangkitan para Ulama.

Ketiga Kyai Nusantara ini kemana-mana selalu runtang-runtung bersama-sama, tetapi dalam urusan rokok, mereka sangat berbeda. Kyai Ma'ruf dikenal sebagai perokok berat, Kyai Abdul Karim tidak merokok sama sekali , sedangkan Kyai Abu Bakar sesekali terlihat merokok juga. 

Suatu saat, melihat Kyai Ma'ruf merokok tanpa henti, Kyai Abdul Karim mencoba menggoda: "Kang, iku pawonan opa lambe tho? (Mas, itu tungku api apa mulut?). Kyai Ma'ruf segera menyahuti candaan teman karibnya ini: " Yo iki kang,bedane antarane wedus (dalam riwayat lain "sapi") lan menungso, lek menungso yo ngrokok" (Ya ini mas bedanya antara kambing (sapi) dengan manusia, kalau manusia ya merokok). 

Sementara Kyai Abu Bakar hanya diam saja melihat kedua sahabatnya ini bercanda, sambil meneruskan bacaan shalawat yang menjadi kebiasannya.

Di lain kesempatan, Kyai Abdul Karim  pernah bercanda: " Wong nok kadung nyekik udud, sok nek nang kuburan ora nemu udud, bakale ngemut dzakare dewe " (Orang yang sudah kecanduan rokok, saat dikuburan nanti tidak menemukan rokok yang bisa dihisap, maka dia akan menghisap kemaluannya sendiri).

Namun unik juga, kedua menantu KH Abdul Karim, yaitu KH Marzuki Dahlan dan KH Mahrus Ali justru mengikuti jejak KH Ma'ruf Donglo menjadi NU GR (Garis Rokok).

Kendati beliau-beliau berbeda dalam urusan rokok, tetapi mereka sepakat dalam hal minum kopi. Wallahu A'lam.


Source: Instagram @Omahsantri.id