Tujuh Ramadhan Mengenang Wafat Pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari

 
Tujuh Ramadhan Mengenang Wafat Pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari
Sumber Gambar: KH.Hasyim Asy'ari (foto istimewa)

Laduni.ID, Jakarta – Tepat tujuh Ramadhan 1366 Hijriyah yang bertepatan dua tahun setelah Negara Indonesia yang kita cintai ini berdiri yaitu pada 25 Juli 1947 sosok ulama kharismatik Indonesia Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari wafat.

Kabar ini bukan hanya menjadi kabar duka bagi keluarga Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, namun juga menjadi duka mendalam bagi semua masyarakat Indonesia.

KH. Hasyim Asy’ari adalah salah satu pahlawan Nasional. Beliau merupakan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang yang juga merupakan Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) ormas islam terbesar di Indonesia bahkan Dunia.

Mari sejenak kita kirimkan hadiah doa kepada beliau, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan semoga kita tetap istiqomah meneladani beliau dan diakui sebagi santrinya beliau.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahummaghfir li masyayikhina wa liman ‘allamana warhamhum wa akrimhum bi ridlwanikal ‘adzim fi maq’adis shidqi ‘indaka ya arhamar rohimin

Artinya: “Ya Allah, ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

Terimakasih Mbah Hasyim, Panjenengan telah mengajarkan kami semua bahwa Hubbul Wathon Minal Iman adalah merupakan bagian dari nilai-nilai keimanan dan Panjenengan pun telah mengibarkan Panji Gerakan Ahlussunah Waljama'ah melalui Jam'iyyah yang Penjenengan dirikan untuk kami rawat sampai hari kiamat sebagai Santri dan Anak Bangsa.