Ketika Malaikat Ikut Bertempur dalam Perang Badar

 
Ketika Malaikat Ikut Bertempur dalam Perang Badar
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Salah satu peristiwa besar yang pernah terjadi di bulan Ramadhan adalah perang Badar. Perang pertama bagi kaum muslim, yang menjadi tonggak sejarah perkembangan Islam. Terjadi di tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah.

Kala itu pasukan muslim yang berjumlah 313 atau 317 orang harus menghadapi  sekitar 1000 pasukan Quraisy. Jika dilihat dari jumlah, pasukan umat muslim tentu kalah banyak.

Meskipun dalam duel satu lawan satu umat Islam menang, namun ketika pertempuran pecah Rasulullah Saw. tak henti-hentinya memohon kepada Allah atas kemenangan yang telah dijanjikan. Begitu mendalam doa Rasulullah Saw. hingga saat perang mencapai puncaknya, beliau bersabda:

"Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, Engkau tidak akan disembah lagi, ya Allah, kecuali jika memang Engkau menghendaki tidak disembah untuk selamanya setelah hari ini."

Kemudian Allah Swt. mewahyukan kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku bersama kalian maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir." (QS Al Anfal [8] : 12)

Lalu Allah Swt  mewahyukan kepada Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (QS Al Anfal [8] : 9)

Setelah mendengar bahwa Malaikat akan ikut bertempur dengan mereka, Rasulullah Saw. langsung memberitahukan kabar gembira ini ke para sahabat dan pasukan muslimin. Dalam riwayat Muhammad bin ishaq disebutkan, Rasulullah Saw. bersabda:

"Bergembiralah, wahai Abu Bakar. Telah datang pertolongan Allah kepadamu. Jibril telah datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gulungan-gulungan debu"

Mendengar seruan Rasulullah, api semangat semakin berkobar dalam diri para sahabat. Mereka melancarkan serangan balik hingga membuat barisan musuh tercerai berai. Malaikat pun datang dan ikut berperang bersama pasukan muslimin hingga membuat musuh kepayahan. 

Para sahabat menyaksikan sendiri kekuatan hebat yang menolong mereka melawan pasukan Quraisy. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa'ad dari Ikrimah, bahwa ia berkata

"Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang menyabetnya."


Sumber: Sirah Nabawiyah, Ar Rahiq Al Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubatakfury