Mengapa Nabi SAW Melarang Meniup Makanan dan Minuman Panas?

 
Mengapa Nabi SAW Melarang Meniup Makanan dan Minuman Panas?
Sumber Gambar: Ilustrasi meniup makanan (foto ist)

Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad SAW melarang umatnya meniup makanan dan minuman karena (dalam hal ini jumhur fuqaha’ mengkategorikan pelarangan kearah hukum makruh) dengan berbagai pertimbangan, diantaranya :

1. Hilangnya keberkahan Makanan

ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻧﺰﻫﺔ ﺍﻟﻤﺠﺎﻟﺲ ﻭﻣﻨﺘﺨﺐ ﺍﻟﻨﻔﺎﺋﺲ ﺝ 1 – ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ 402

ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ : ﺍﻟﺼﻔﻮﺭﻱ

ﻭﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﺍﻟﺤﺎﺭ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ ﺍﻟﺒﺎﺭﺩ ﻓﺈﻧﻪ ﺩﻭﺍﺀ ﺃﻻ ﻭﺇﻥ ﺍﻟﺤﺎﺭ ﻻ ﺑﺮﻛﺔ ﻓﻴﻪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻌﻮﺍﺭﻑ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ

“Adalah baginda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam membenci makanan panas dan bersabda : Makanlah makanan yang dingin karena ia obat dan ingatlah sesungguhnya yang panas tidak ada keberkahan di dalamnya”

Dalam kitab al-‘Awaarif dari Nabi disebutkan “Meniup makanan menghilangkan keberkahan”

2. Merubah Aroma Minuman

ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﺘﻴﺴﻴﺮ ﺑﺸﺮﺡ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮ ﺝ 2 – ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ 908

ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ / ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺯﻳﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺅﻭﻑ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻱ

ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻨﺸﺮ / ﻣﻜﺘﺒﺔ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ – ﺍﻟﺮﻳﺎﺽ – 1408 ﻫـ – 1988 ﻡ

( ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﺍﺏ ‏) ﻓﻴﻜﺮﻩ ﻻﻧﻪ ﻳﻐﻴﺮ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﻤﺎﺀ ‏( ﺕ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ‏) ﻭﻗﺎﻝ ﺻﺤﻴﺢ ‏( ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ‏) ﺍﻟﺤﺎﺭ ﻟﻴﺒﺮﺩ ﻻﻧﻪ ﻳﺆﺫﻥ ﺑﺸﺪﺓ ﺍﻟﺸﺮﻩ ﻭﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﺒﺮ ‏( ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺏ ‏) ﻟﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺁﺧﺮ ﺍﻥ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ‏( ﺣﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ‏) ﻭﺍﺳﻨﺎﺩﻩ ﺣﺴﻦ

Nabi melarang meniup minuman maka makruh hukumnya karena dapat merubah aroma air, melarang meniup makanan yang panas agar cepat dingin karena menandakan sangat rakus, kurang sabar.

Dalam hadis lain “sesungguhnya meniup makanan menghilangkan keberkahan ” (sanadnya Hasan)

3. Menandakan sifat tergesa-gesa, rakus dan kurang sabar

ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻓﻴﺾ ﺍﻟﻘﺪﻳﺮ ﺝ 6 – ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ 420

ﺍﻟﻨﺎﺷﺮ : ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﺑﻴﺮﻭﺕ – ﻟﺒﻨﺎﻥ ﺍﻟﻄﺒﻌﺔ ﺍﻻﻭﻟﻰ 1415 ﻩ – 1994 ﻡ

( ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ‏) ﻷﻧﻪ ﻳﺆﺫﻥ ﺑﺎﻟﻌﺠﻠﺔ ﻭﺷﺪﺓ ﺍﻟﺸﺮﻩ ﻭﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﺒﺮ .… ‏( ﻭ ‏) ﻓﻲ ‏( ﺍﻟﺸﺮﺍﺏ ‏) ﻟﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻻﺷﺘﺮﺍﻛﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﺔ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ

Nabi SAW melarang meniup makanan karena menandakan sifat tergesa-gesa, sangat rakus, kurang sabar begitu juga meniup minuman

4. Membuat jijik

ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻋﻤﺪﺓ ﺍﻟﻘﺎﺭﻱ ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺝ 4 – ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ 387

ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ : ﺑﺪﺭ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻌﻴﻨﻲ ﺍﻟﺤﻨﻔﻲ

ﺃﻥ ﻧﻬﻴﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺏ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺃﻥ ﻣﺎ ﺗﻄﺎﻳﺮ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻌﺎﺏ ﻧﺠﺲ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺧﺸﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﺘﻘﺬﺭﺓ ﺍﻵﻛﻞ ﻣﻨﻪ ﻓﺄﻣﺮ ﺑﺎﻟﺘﺄﺩﺏ

Sesungguhnya larangan Nabi SAW meniup makanan dan minuman bukan berarti menunjukkan semburan yang keluar dari air ludah itu najis tapi dikhawatirkan berakibat jijiknya orang yang makan, maka diperintahkan beretika didalamnya.


Source: kitab al-‘Awaarif