Biografi Sayyid Abdurrahman Maulachailah bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah
- by Rozi
- 886 Views
- Selasa, 9 Mei 2023

Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Nasab
1.4 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Guru-guru
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Sayyid Abdurrahman Maulachailah bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah, seorang ulama besar yang hafidz ( hafal Al-Qur'an ) lahir pada tahun 815 H di Tarim Al-Ghonna. Ayahanda beliau adalah Sayyid Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.
1.2 Riwayat Keluarga
Dari pernikahannya, Sayyid Abdurrahman Maulachailah bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah dikaruniai beberapa anak laki-laki, dan keturunan beliau berkembang di Tarim Hadramaut.
1.3 Nasab Beliau
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW
- Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
- Al- Imam Husein
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ja’far Shodiq
- Al-Imam Ali Uraidhy
- Al-Imam Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Isa Ar-Rumi
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- Sayyid Ubaidillah
- Sayyid Alwi Alawiyyin
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Alwi
- Sayyid Ali Khala’ Ghasam
- Sayyid Muhammad Shahib Marbad
- Sayyid Ali
- Sayyid Muhammad Al-Fagih Mugaddam
- Sayyid Alwi Al-Ghuyur
- Sayyid Ali Shahibud Dark
- Sayyid Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Alwi
- Sayyid Abdullah
- Sayyid Abdurrahman Maulachailah
1.4 Wafat
Sayyid Abdurrahman Maulachailah bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah wafat pada 914 Hijriyah, beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Zanbal Tarim, Hadramaut.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Sejak kecil beliau sudah diasuh dan dibesarkan oleh ayahnya Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark. Selama diasuh oleh sang Ayah itulah Sayyid Abdurrahman mendapat pendidikan agama secara intensif, itulah sebabnya dalam usia remaja beliau sudah menguasai ilmu agama cukup tinggi dan akhlaq yang mulia. Seperti halnya para ulama dan auliya asal Hadramaut, beliau juga suka berkelana ke berbagai negeri untuk beribadah dan menimba ilmu.Maka wajarlah jika di masa tuanya, beliau mendapat kemuliaan dari Allah SWT, sebagaimana para ulama besar lainnya.
2.1 Guru-guru Beliau
- Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah (Ayah Sayyid Abdurrahman Maulachailah)
- Sayyid Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shahibud Dark (kakek Sayyid Abdurrahman Maulachailah)
- Sayyid Ali bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Muhammad bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Hasan bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Syekh bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Abdullah bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Ibrahim bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Husein bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Aqil bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Ali bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Alwi bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Abdullah bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah adalah ulama yang tawadhu' dan banyak melatih diri dengan berbagai jenis ibadah serta amal kebajikan. Beberapa amalan yang beliau lakukan kebanyakan berhubungan dengan hati, sehingga sangat berpengaruh pada akhlaqnya. Begitu tawadhu'nya, sehingga beliau selalu menyembunyikan amal ibadahnya dari pandangan orang lain, bahkan juga dari anggota keluarganya sendiri.
Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya. Beliau seorang yang alim, soleh, menguasai ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah.
Yang pertama kali diberi gelar Maulachailah ialah waliyullah Abdurahman bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah.
Gelar tersebut disandang karena beliau bermukim di daerah pegunungan Chailah yang terkenal di sebelah Barat kota Tarim. Chailah berasal dari kata Khala yang berarti memelihara. Untuk selanjutnya kata tersebut diberikan kepada orang-orang yang memelihara ibadahnya.
Beliau banyak mengerjakan shalat dan berpuasa, bersedekah, selalu beribadah di sepanjang malamnya, berbuat baik dan lemah lembut kepada kaum fakir dan miskin, teguh dalam menjalankan perintah agama, mempunyai kemuliaan yang sempurna, syekhnya kaum arifin, seorang faqih yang zuhud.
Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.
4. Referensi
- Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy
- Alawiyin, Asal Usul & Peranannya, karya Sayyid Alwi bin Ahmad Bilfaqih
- Kitab Syamsu Dzahirah Fi Nasabi Ahlibait
- Kitab Masrurrawi Fi Manaqib Bani Alawi
- Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...