LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Rabu, 1 Mei 2024 | 22 Shawwal 1445
Menghafal Versus Menalar (Seri 2)
Tradisi menghapal tersebut terus berlangsung sampai saat ini, di banyak pusat-pusat pendidikan Islam, entah sampai kapan. Tradisi ini dipraktikkan mulai dari tingkat ibtidaiyah (dasar) sampai perguruan tinggi. Saat saya belajar di pesantren Lirboyo, Kediri,
Menghafal Versus Menalar (Seri 3)
Pertanyaannya adalah apakah dengan menjalani keduanya (hapal dan nalar) akan menghasilkan keunggulan dan kemampuan yang sama?
Menghafal Versus Menalar (Seri 4)
Untuk menjelaskan pikiran itu, Ibnu Rusyd al-Hafid, membuat analogi seorang ahli/tukang bikin sepatu dan penjual sepatu. Ahli sepatu, menurutnya bukanlah orang yang di rumah atau di tokonya tersedia banyak sepatu, atau sebutlah pemilik banyak sekali sepatu yang dengan itu orang yang datang memerlukannya akan bisa langsung memilih dan memakainya
Menghafal Versus Menalar (Seri 5-Habis)
Hikam (kebijaksanaan) dan "Asrar" (yang tersembunyi/rahasia-rahasia) tentu saja adalah hal-hal yang terdalam, yang substantif dan yang rasional, bukan yang formal, yang kulit dan yang tekstual.