DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Sayyid Muhsin al-Musawa dilahirkan pada hari Jum’at 18 Muharram 1323 H/ 24 Maret 1905 M di Palembang, Sumatera Selatan. Secara genealogi, ia masih keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Husein. Secara rinci nasabnya adalah, Sayyid Muhsin ibn Ali ibn Abdurrahman ibn Ali ibn Aqil ibn Ahmad ibn Abdurrahman ibn Umar ibn Abdurrahman ibn Sulaiman
Dr. KH. Moch. Ujang Saefullah, Drs.,MM.Pd. lahir di Subang pada tanggal 6 April 1964, beliau anak kedua dari pasangan Bapak H. Sukiman dan Ibu Angrum. Beliau dibesarkan dari keluarga yang berlatar pendidik atau guru.
Syeikh Djamaluddin Assegaf Puang Ramma adalah ulama kharismastik berjasa mendirikan NU di Sulawesi Selatan
Nama lengkapnya adalah KH. Soeratmo Muhammad Idris, tapi beliau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Kiyai Muhammad Idris Kacangan. Beliau lahir pada tanggal 1 April 1913 M. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Amir Hasan Yogyakarta dan Ny. Aisyah binti KH. Idris Boyolali.
Nasabnya bersambung kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui Sayyidina Husein ra.
Nyai Hj Izzah Syathori Fuad Amin Ulama Nahdlatul Ulama Cirebon Jawa Barat
Drs. KH. Habib Ali Alwi bin Thohir Al Husainy beliau adalah Ulama yang bernasab dari ulama besar Yaman "al-Imam al-Qutubul Irsyad Al-Habib Abdullah Bin Husein bin Thohir", Ulama Nahdaltul Ulama dan pengasuh pesantren al-Husainy di kawasan BSD Tangerang.
KH. Abdullah Kafabihi Mahrus atau yang kerap disapa dengan panggilan Kiyai Kafa Lirboyo, lahir di Kediri tanggal 2 September 1960. Beliau merupakan putra ke 12 dari 14 bersaudara dari pasangan KH. Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab.
KH. Zainul Arifin Pohan lahir pada 2 September 1909, di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
KH. Abdullah Schal Bangkalan lahir pada 15 Jumadil Ula 1354 H atau bertepatan pada 15 Agustus 1935 M di Desa Demangan, tepat di jantung Kota Bangkalan, Madura. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. R. Zahrowi dan Nyai Hj. Romlah (cucu KH. Khalil Bangkalan).