DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
KH. M. Yusuf Masyhar Lahir di Tuban, 13 Juni 1925.M. Yusuf Masyhar merupakan putra dari KH. Yusuf dan bu Nyai Masruhani. Beliau adalah anak ke 2 dari 9 bersaudara. Sejak kecil ia mengaji kepada Kiai Chusen di kampungnya Jenu, Tuban dan sudah mampu menghafal 20 juz Al Quran sejak usianya 13 tahun. S
KH. Sholihin Hamzah adalah putra ke 3 dari empat bersaudara dari pasangan Kyai Hamzah dan Nyai Kasiyatin. Dua orang kakaknya (Khasiyah dan Hj. Rohanah) adalah seorang perempuan dan seorang adiknya (K. Ahmad) adalah satu-satunya adik laki-laki yang bersama-sama beliau mengelola Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Al-Ghozaliyah dan wafat pada tahun 2004
Dedikasinya sebagai pengajar hukum tata negara membuat dirinya diberikan gelar kehormatan oleh Presiden berupa Satya Lencana pada tahun 2004.
KH. Umar Sholeh termasuk salah satu kyai yang cukup produktif dalam menulis buku. Dalam perjalanan hidupnya sudah 7 buku berisi penjelasan dari berbagai masalah keilmuan. Salah satu buku penjelasan tersebut ada yang memuat catatan-catatan hasil telaahnya terhadap 14 kitab.
Setelah wafat ayahnya, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan kepengasuhan pondok pesantren ayahnya. Saat ini, Pondok Pesantren Sunan Drajat telah memiliki memiliki kurang lebih 12.000 santri, dan memiliki berbagai pendidikan baik formal maupun nonformal.
KH. Badruddin (Guru Ibad) lahir dari keluarga besar ulama terkemuka di Martapura. Putra KH Ahmad Zaini dari Tunggul Irang dan darah keulamaan juga berasal sang kakek, KH Abdurrahman. Guru Ibad lahir di Martapura pada 29 Zulqaidah 1355 atau 11 Februari 1937. Pesantren Darussalam Martapura
Syekh Muhammad Saeful Anwar Zuhri Rosyid atau yang akrab dengan sapaan Abah Syekh merupakan putra kedua dari tujuh bersaudara, yang lahir pada tanggal 6 juni 1950 di Sokaraja tengah, Banyumas, Jawa Tengah, dari pasangan Kyai Mudatsir Zuhri dan Sukarni.
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang biasa disebut Guru Ijai atau Guru Sekumpul lahir pada malam Rabu 27 Muharram 1361 H atau bertepatan dengan 11 Februari 1942 M di Desa Tunggulirang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan.
KH. Mushlich Abdul Karim , dengan nama kecil Sho’im, lahir di desa Mojo (yang lebih dikenal dengan sebutan Jambangan) Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Tepatnya, pada tanggal 17 ramadhan 1343 H/1921 M