DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
KH. Ni’amillah Aqil Siroj adalah sosok ulama asal Kempek, Cirebon yang meskipun berstatus kiai pesantren namun beliau memiliki kualitas intelektual yang mumpuni, tutur katanya halus, suaranya merdu dan susunan kalimat yang diucapkannya tertata rapih,
Dalam perjalanan hidupnya, KH. Amirullah Ilyas sangat gigih dan penuh semangat dalam memperjuangkan nilai-nilai Aswaja NU di tengah masyarakat. Bersama KH. Zaini Sulaiman, KH. Amirullah mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Az Zainiyah dan Masjid Al-Husniyah.
Ketika berumur tujuh tahun Kyai Dahlan dan keluargnya pindah ke Yogyakarta untuk mengadu nasib. Di sinilah perjalanan Kyai Dahlan di mulai. beliau memulai sekolah di SR (Sekolah Rakyat) di Suryodinatan.
Ciri khas NU lainnya adalah isi kajian Buya Syakur lebih mengutamakan kehidupan bermuamalah di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.
Nama sebenarnya adalah Syeikh Muhammad bin `Abdullah al-Wanasabaniyi (Wonosobo). Nama yang sangat dikenali yaitu Syeikh Muhammad Suhaimi atau Syeikh Suhaimi.
KH. Imam Yahya Mahrus lahir pada 01 Agustus 1949, di Pondok Pesantren Lirboyo, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur. Beliau merupakan putra pertama KH. Mahrus Aly dengan Nyai Zainab.
Di masa mudanya, Kyai Ghozaly adalah komandan Hizbullah Kabupaten Wonosobo. Beliau termasuk sosok yang cukup disegani, baik oleh lawan maupun kawan.
KH. Muhammad Nadjmi Qodir, beliau dilahirkan dari orang tua yg bernama Al'Allamah KH. Abdul Qodir Ibrahim bin Al'allamah KH. Ibrahim bin Syekh Abdul Majid Jambi bin KH.M. Yusuf bin KH. Abid bin KH. Jantan bergelar sri penghulu dan beribu kandung hj. Zainab pada tanggal 18 agustus 1940.
Masa kecil Kyai Nawawi termasuk keluarga yang religius, dan sering membaca buku dan kitab kuning walaupun bermain dengan teman sebaya dan bersama keluarga besarnya.
Bagi bangsa Indonesia, Asad Shahab adalah simbol seorang pejuang sejati yang berjuang tanpa pamrih. Hingga akhir hayatnya pada 5 Mei 2001, ia tetap dikenang sebagai wartawan tiga zaman yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengangkat nama Indonesia di mata dunia.