Point-Point Penting dalam Konferensi Ulama Hadits Tasawwuf di Pekalongan

 
Point-Point Penting dalam Konferensi Ulama Hadits Tasawwuf di Pekalongan

LADUNI.ID, Pekalongan - Beberapa point penting yang disampaikan oleh Fadhilat Maulana Syeikh Prof. Dr. Muhammad Abdhusshomad Muhanna, hafidzohullah dalam acara konferensi Ulama hadits tasawwuf Internasional di Pekalongan Indonesia.

1. Ucapan terima kasih kepada Sayyidi Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atas diselenggarakannya acara ini.

2. Umat akan dihadapkan dengan berbagai peperangan apabila lalai akan tasawwuf dalam kehidupanya. Tidak ada ada cara lagi untuk memperbaikinya kecuali kembali lagi ke ajaran tasawwuf.

3. Bangunan apapun tidak akan kokoh kecuali adanya ajaran tasawwuf didalamnya.

4. Sesungguhnya nabi sudah menerapkan tasawwuf selama 13 tahun di Makkah sebelum beliau hijrah ke Madinah al-Munawwarah untuk menyatukan umat dan membentuk daulah di sana.

5. Para orientalis takjub kepada Nabi Muhammad sollalahu alaihi wa sallam. Bagaimana mungkin beliau bisa membuat pemerintahan hanya dengan datang ke Madinah, menetapkan peraturan dalam kehidupan kemanusiaan, dan mengirimkan utusan-utusan dalam pengambilan kendali yang besar pada waktu itu?!

Namun mereka (para orientalis) lupa bahwa Nabi telah menetap selama 13 tahun di Makkah. Beliau mendidik para sohabat, mendidik mereka tentang:  keimanan, keyakinan, kecintaan, kebenaran, perdamaian, serta mendidik mereka dalam menghadapi permasalahan tanpa adanya balas dendam dan kedengkian. Agar mempunyai ikatan yang lebih kuat kepada Allah.

6. 13 tahun beliau  mendidik (para sahabat) tasawuf. Beliau membedakan antara ajaran iman dan pendidikan iman. Beliau membedakan antara ajaran kebenaran dan pendidikan kebenaran. Beliau  juga membedakan antara ajaran keyakinan dan pendidikan keyakinan.

Maka tiada keabsahan bagi ummat (saat ini) kecuali kembali lagi ke ajaran tasawwuf.

7. Dasar dari thoriq adalah al-Qur'an dan as-Sunnah. Sedangkan ruhnya thoriq adalah adab, kemudian sirr (rahasianya) dari thoriq adalah cinta.

8. Barang siapa yang tidak mempunyai cinta, maka dia tidak mempunyai adab, dan barang siapa yang tidak mempunyai adab, maka dia tidak memiliki thoriq (jalan menuju Allah).-

إن التصوف سر الله يمنحه من قد أحب وحب الله تتويج

و إنما الحب أخلاق ومعرفة ذكر وفكر وترويح وتأريج

إن التصوف:تحقيق الخلافة في أرض الإله وإلا فهو تهريج

9. Hakikat cinta itu lebih besar dari apa yang telah didefinisikan siapapun. Mereka hanya berputar dan sibuk membicarakan tentang pengaruh cinta, aturannya, dan ciri-ciri serta keadaan orang yang mencintai.

Seperti apa yang mereka ungkapkan:

وَمَا فِي الأَرْضِ أَشْقَى مِنْ مُحِبٍّ *

وَإِنْ وَجَدَ الهَوَى حُلْوَالمَذَاقِ *

تراهُ باكياً في كلِّ وقتٍ*

مخافة َ فرقة ٍ أوْ لاشتياقِ*

فيبكي إنْ نأى شوقاً إليهمْ *

ويبكي إنْ دنوا خوفَ الفراقِ *

فتسخنُ عينهُ عندَ التنائي*

وتسخنُ عينهُ عندَ التلاقي*

Atau apa yang telah dikatakan : bahwasanya Cinta adalah keselarasan antara sang pecinta dan orang yang dicintainya dalam keadaan terbuka atau dalam keadaan tersembunyi.

-  قال مولانا الغزالي :المحبة هى الغاية القصوى من المقامات والذروة العليا من الدرجات، فما بعد إدراك المحبة مقام إلا وهو ثمرة من ثمارها وتابع من توابعها كالشوق والرضا والوجد إلى الآخر...

10. Cinta tidak akan timbul kecuali setelah mengenal, tidak mungkin kamu mencintai seseorang, kecuali kamu telah mengenalnya, dan seberapa besar kamu mengenalnya sebesar itu juga kamu mencintainya. Oleh karena itu, barang siapa telah mengenal hak Allah, maka tidak ada baginya kecuali mencintaiNya.

Makrifat adalah hakikat dari Tasawwuf.

11. Terkadang banyak orang yang tidak mengenal apa itu cinta, dan mengibaratkannya bagaikan kasih sayang semata, mereka tidak tahu bahwa cinta adalah makrifat bahkan dia adalah derajat tertinggi dalam makrifat.

12. Kamu tidak akan bisa menggambarkan cinta itu sendiri kecuali kamu telah mengenalnya, dan seberapa besar kamu mengenalnya sebersar itu juga kamu mencintainya.

13. Sayikh kita ( Syaikh Zakiyuddin Ibrohim berkata : Tasawwuf adalah ilmu fikih (pemahaman)  makrifat kepada Allah ta'ala.

14. Imam Zarruq berkata : Tasawwuf adalah kebenaran dalam menghadap Allah ta'ala.

15. Apabila kita ingin mendefiniskan tasawuf dari tujuanya, maka tasawuf adalah ilmu fikih (pemahaman) dalam makrifat kepada Allah ta'ala atau realisasi

makrifat kepada Allah ta'ala.

16. Bagaimana kita merealisasikan makrifat kepada Allah ta'ala ? Yaitu dengan benar-benar jujur dalam menghadap Allah ta'ala.

17. Sidq (kejujuran dalam menghadap Allah) adalah tiang dalam tasawuf.

Seperti halnya Allah berfirman:

ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا

“ Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Dan mereka yang dianggap sebagai teman. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. ”  (QS an-Nisaa ': 69-70)

Di sini, as-sidq menempati derajat kedua setelah derajat nubuwwah.

18. Para ahli ilmu berkata dalam firman Allah:

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون (قال أهل العلم إلا ليعوفون)

- maka hakikat dari pada ibadah adalah makrifatullah.

19. Seperti yang dikatakan Syeikh kita ( Syeikh Zakiyuddin Ibrohim) tasawuuf adalah:

التصوف هو دعوة الحب الذي فقده الناس ففقدوا حقيقة الإنسانية في الأجساد البشرية.

Tasawwuf adalah dakwah cinta yang mana manusia telah kehilanganya, maka mereka juga telah kehilangan hakikat kemanusian dalam raga kemanusiaan.

21. Cinta merupakan keistimewaan bagi seorang sufi, cinta kepada Allah dan cinta kepada makhluk Allah, dia mencintai (makhluk) dengan berlandaskan cintanya kepada Allah. Maka atas cinta itu ia akan selalu berusaha untuk berbuat baik kepada mereka.

22. Umat telah sepakat bahwasanya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan sebuah kewajiban bagi seorang sufi, dan ketaatan merupakan buah dari cinta dan hal yang mengikutinya.

Allah berfirman:

- وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

- قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم {31} قل أطيعوا الله والرسول فإن تولوا فإن الله لا يحب الكافرين {32}

"Katakan, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Tuhan, ikuti aku, Tuhan akan mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang Katakan: 'Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berbalik, Allah tidak akan mencintai orang-orang kafir. (Ali Imran: 31-32).

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang ketetapan cinta dengan menjadikan Rasulullah sebagai syarat dari keimanan.

Seperti yang tercantum dalam banyak hadist, sebagaimana Rasulullah Sallalahu alaihi wasallam bersabda:

- " لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، "

23. Banyak sebab dari datangnya cinta dan yang paling utama adalah : seorang sufi telah diperintahkan untuk mempunyai akhlaq rububiyah. Sampai ada yang mengatakan : " berakhlaklah dengan Akhlak Allah "

- Imam Ibnu Athaillah Asskandari berkata:

إنما أراد منك أن تتحقق من أوصاف عبوديك، وتتخلق بأخلاق ربوبيته.

 Allah berfirman:

كونوا ربانيين بما كنتم تعلمون الكتاب وبما كنتم تدرسون

24. Akhlaq rububiyyah membutuhkan peranan. Yakni dengan mengerjakan sifat yang kamal dari ilmu, kebaikan, kebajikan, kelemah lembutan, dan kasih sayang terhadap makhluk hidup.  Mencegah mereka dari kebatilan dan aturan lainya yang terdapat dalam aturan syariat yang mulia.

25. Dari sebab lain dalam timbulnya cinta adalah : bahwasanya tasawuf berdiri diatas maqom musyahadah yaitu : kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatnya, dan barang siapa telah menyaksikan kebenaran (Allah) maka mustahil dia akan menyaksikan yang lain.

Tetapi dia akan melihat alam semesta dengan selalu bersamaNya ciptaan Allah dengan selalu bersamaNya. Dan tidak melihat sesuatu kecuali telah melihat (kuasa) Allah di dalamnya. Sebelum, atau sesudah, bahkan bersamanya. Pelaku yang sesungguhnya adalah Allah akan tetapi makhluk dan alam semesta adalah atsar dari perbuatan Allah.

26. Barang siapa yang melihat makhluk ciptaanNya semata-mata itu adalah dari perbuatan Allah serta mengetahuinya dan hakikat sifat ini, maka tidak akan pernah memperilakukan mereka dengan kebencian, hasad dan kedengkian.

Akan tetapi (apabila telah memahami hakikatnya ) maka akan memperilakukannya dengan kasih sayang dan rasa cinta, kelembutan keinginan untuk berbuat baik kepada mereka.

27. Di antara tanda- tanda orang yang mempunyai rasa cinta adalah berlemah lembut kepada semua makhluk Allah dan menyayangi mereka dan tidak membenci seseorang akan dzat seseorang itu, akan tetapi membenci terhadap perbuatannya yang tidak seseuai dengan syariatNya.

28. Kebencian karena Allah bukanlah  membenci terhadap dzat seseorang itu, akan tetapi membenci perbuatan maksiatnya, bahkan dalam memerangi orang kafir, bukan karena kekufuran mereka, akan tetapi karena adanya serangan dan permusuhan mereka.

Allah berfirman:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

29. Maka seorang sufi dengan tarbiyahnya, dengan fitrahnya dan pengetahuanya, maka fitrah seorang sufi adalah cinta, dan tabiatnya adalah perdamaian dan kebiasaanya adalah berakhlak mulia dan bekal mereka adalah dzikir.

30. Cinta adalah obat yang efektif, untuk semua hal kebencian, kehancuran, perpecaan yang terjadi dalam ummat, dan juga dalam hal kemasyarakatan, dalam permusuhan ideologi, dalam perbedaan sesuatu hal yang kecil dan termasuk furu.

31. Cinta adalah obat yang efektif untuk hal yang bersifat materi yang mana telah melampaui batas. Sampai menenggelamkan kehidupan manusia dalam perbedaan tingkatan, perbuatan, kepercayaan dan kenegaraan mereka yang membuat kehidupan mereka terbalik bagaikan kehidupan yang hina. (Yang mana kehidupan yang) Tidak terikat dengan aturan agama, undang-undang dan aturan hati.

Maka dengan itu akan segera timbul tindakan kejahatan, kebebasan, keegoisan, kemunafikan,kehinaan, kehancuran, keekstrimisan, kekerasan, ateisme, syahwat, dan kerusakan akal dan hati. Saling menghujat dalam pemahaman dan perbuatan, saling menggugat dalam bermuamalah antara satu sama lain atau dengan kelompok lain, sampai tidak tersisa nilai yang terpuji di dalam kehidupan kemanusiaan dan kemasyarakatan,  Kecuali mereka yang selalu bersama penjagaan Allah.

32. Cinta adalah obat yang efektif. Bukan semata  karena dia adalah ilmu dan makrifat saja, akan tetapi cinta adalah derajat tertinggi dari ilmu dan makrifat.

- ادركت به علم يقينى وشهدت به عين يقينى وغدوت به حق يقينى فهو يقينى وهو يقينى الله فقل جل الله

- قالت السيدة ربيعة :

أحِبُكَ حُبَيْنِ حُبَ الهَـوىٰ

وحُبْــاً لأنَكَ أهْـل ٌ لـِذَاك

فأما الذي هُوَ حُبُ الهَوىٰ

فَشُغْلِي بذِكْرِكَ عَمَنْ سـِواكْ

وامّـا الذي أنْتَ أهلٌ لَهُ

فَلَسْتُ أرىٰ الكَوْنِ حَتىٰ أراكْ

فلا الحَمْدُ في ذا ولا ذاكَ لي

ولكنْ لكَ الحَمْدُ فِي ذا وذاك

33. Cinta adalah sinar  yang memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dia adalah cahaya Rabbani yang membuka jalan dan menunjukkan ke jalan yang lurus, meengobati fitnah dalam tingkatan kemasyarakatan, dan kegilaan dalam pandangan dan madzhab-madzhab yang salah, sampai dia bisa mengembalikan hakikat penyebutan manusia dia sebagai manusia, dan juga merealisasikan sebutan muslim dalam penyebutanya sebagai muslim.

34. Cinta itu perdamaian, kemajuan, penghasilan, kesamaan dan keimanan, pengetahuan dan kemakrifatan.

Ini adalah karakter kemanusiaan yang sebenarnya.

35. Apa yang telah terjadi dari dakwah dengan cara merusak dan kudeta, serta pemikiran yang radikalis tidak terkecuali karena lalai akan hubungannya dengan Allah. Dan tidak mungkin akan berantakan dalam tingkat kemasyarakatan kecuali ketika berantaknya aqidah.

36. Cinta adalah tempat ikatan dalam makrifat dan thoriqat.