Meraih Kemenangan Pasca Ramadhan

 
Meraih Kemenangan Pasca Ramadhan

LADUNI. ID, KOLOM-Salah satu bulan yang mempunyai banyak kelebihan dikenal dengan sebutan Syawal. Bulan ini merupakan bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriah yang dihiasi keutamaan dan keistimewaan.

Sebagian ulama dan fuqaha menganggap bulan syawal sebagai bulan implementasi konsep ibadah Idul Fitri yang bermakna kembali ke fitrah.

Sebagian ahli sejarah menyebutkan Syawal itu mempunyai makna tersendiri. Ini sebagaimana diungkapkan Syekh Ibnul ‘Allan Asy Syafii.

“Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya seekor unta yang mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang.” (Kitab Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin, Syekh Muhammad bin ‘Allan al Shiddiqi al Syafii al Maki)

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). 

Dalam hadist yang lain disebutkan berbunyi:"Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh) . 

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan pula bahwa Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).

Biasa juga dikatakan bahwa, dengan hadirnya Iedul fitri berarti kita kaum muslimin kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian. Dan itu benar.

Apabila jika benar-benar dioptimalkan, maka Ramadhan dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa dan penghapusan noda yang mengotori hati dan jiwa kita serta membebani diri kita selama ini. 

Dalam hadist yang lain dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Jadi yang dimaksud dengan Idul Fitri dalam konteks ini berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar.

Bagi ummat Islam yang telah lulus melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan akan diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan Ibunya. Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang Artinya“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci.”

Berdasarkan pembahasan diatas, idul fitri merupakan kebersihan diri, kesucian jiwa dan kefitran hati itu kita dapatkan kembali, sehingga kita menjadi bak bayi suci yang baru dilahirkan ibunya, atau ibarat lembar kertas putih nan bersih, marilah pada hari raya fitri ini kita tuluskan niat, bulatkan tekad dan kuatkan semangat untuk menjaga kebersihan, kesucian dan kefitrahan itu seterusnya dalam hidup kita.

Semoga Allah selalu memberikan kekuatan, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk mampu merealisasikan idul fitri di segenap amal perbuatan untuk menggapai ridha ilahi. Semoga.

 ***Helmi Abu Bakar El-Langkawi (HABeL), Staf Pengajar Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga