Niat Mandi Wajib Setelah Haid, serta Do’a dan Tata Caranya

 
Niat Mandi Wajib Setelah Haid, serta Do’a dan Tata Caranya
Sumber Gambar: ilustrasi.Png

LADUNI.ID, Jakarta - Semua Wanita pasti mengalami menstruasi. Menstruasi, haid, atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.

Siklus menstruasi pada wanita, rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

Selama sedang haid, seorang wanita dilarang melaksanakan salat, puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya.
Haid atau menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari rahim wanita yang telah mencapai usia dewasa atau baligh. Darah menstruasi yang asalnya adalah berasal dari lapisan rahim. Setiap bulan tubuh seorang wanita akan mempersiapkan kehamilan dengan menghasilkan sel telur dari indung telur, yang mana proses tersebut adalah ovulasi. Jika kehamilan tidak terjadi, maka wanita akan mengalami menstruasi tersebut.

Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama hingga menstruasi berikutnya. Perhitungan menstruasi ini tentu tidak sama pada setiap wanita. Siklus yang normal biasanya berkisar dari 21 sampai 35 hari. Siklus berdurasi panjang pada masa remaja namun biasanya akan memendek dan menjadi lebih teratur dengan bertambahnya usia. Tetapi kadang siklus bisa teratur dan tidak teratur. Jika  mengalami perubahan mendadak dalam siklus menstruasi dan tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi siklus pada menstruasi, seperti kesehatan pada diri secara keseluruhan, baik emosional, mental, dan fisik tentu dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gejala haid juga bervariasi pada setiap wanita, dapat mengalami gabungan gejala, emosional dan fisik, yang dimulai sebelum siklus menstruasi terjadi. Kondisi ini yang dikenal sebagai sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS). Gejala umum dari menstruasi normal berbeda-beda pada setiap wanita.

Masa haid biasanya mulai dari usia 11-14 dan berlanjut hingga usia 51 tahun. Selama siklus, kamu akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
Pendarahan yang berlangsung antara tiga sampai lima hari:

  • Kram perut
  • Nyeri dada
  • Kembung
  • Mengidam makanan
  • Mood swings dan mudah marah
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Niat Mandi Wajib Setelah Haid, serta Do’a dan Tata Caranya

Pada saat wanita berada dalam kondisi haid atau menstruasi tubuhnya akan kotor dan tidak suci. Sehingga setelah selesai masa menstruasi wanita wajib melakukan mandi besar. Mandi wajib atau disebut juga mandi besar atau mandi junub merupakan mandi yang dilakukan untuk menghilangkan hadas atau najis besar. Beberapa perkara yang mewajibkan seseorang untuk mandi junub yaitu ketika selesai haid atau nifas, setelah melakukan hubungan suami istri dan keluar mani.

Mandi wajib dilakukan agar seseorang suci dari hadas besar sebelum ia beribadah menghadap Allah SWT. Karena sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bersih dan suci. Jadi orang yang sedang haid tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, bersenggama dan membaca atau menyentuh Al-Qur’an sebelum dirinya benar benar telah suci. Untuk mensucikan diri, wanita harus membaca do’a mandi wajib setelah haid.

Bagi wanita mandi wajib terdiri atas mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas. Secara umum, tata cara mandi wajib bagi perempuan sama dengan bagi laki-laki. Tetapi terdapat sedikit pengecualiannya. Saat hendak melakukan mandi wajib maka perlu membaca niat terlebih dahulu, berikut bacaan niat yang dibaca serta tata cara mandi wajib:

Membaca Basmallah niat mandi wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal minal haidhii Fardhan lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab haid karena Allah SWT”.

Tata Cara Mandi Wajib
1.Membasuh atau mencuci kedua tangan sebanyak 3 kali sebelum mandi atau sebelum memasukkannya ke tempat air.
2.Membasuh tangan kanan dan kiri sampai dirasa bersih dan tidak meninggalkan kotoran.
3.Membersihkan kemaluan dengan menggunakan tangan kiri
4.Mencuci tangan kiri dengan sabun atau semacamnya yang digunakan untuk membersihkan kemaluan.
5.Berwudhu menggunakan air mengalir secara sempurna seperti wudhu ketika hendak melakukan shalat.
6.Menyiramkan air mulai dari atas kepala hingga seluruh badan bagian kanan sebanyak tiga kali, ulangi pada bagian kiri sebanyak tiga kali
7.Gosok sela sela rambut hingga seluruhnya terbasahi oleh air. Perempuan dilarang untuk mengikat rambutnya.
8.Gunakan wewangian atau sabun untuk membersihkannya, gosokkan ke seluruh tubuh
9.Bilas dengan air yang bersih dengan mengguyur air keseluruh badan dari sisi kanan, lalu ke sisi kiri.

Dikutip dari Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita oleh Abdul Syukur Al Azizi, perempuan yang mandi wajib setelah haid boleh menggelung rambutnya. Ketentuan ini disampaikan dalam hadits bahwa Ummu Salamah bertanya: “Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Rasulullah SAW menjawab: “Jangan kamu buka. Cukuplah kamu menyela nyela kepalamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air sehingga kamu telah bersuci.” (HR.Muslim).

Dalam riwayat lain, Aisyah Ra berkata: “Kami (istri-istri nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu mengirimkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu mengirimkannya diatas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu mengirimkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud).

Demikian Artikel mengenai Niat mandi wajib setelah haid bagi wanita. Semoga bermanfaat

___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Sabtu, 12 Oktober 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
Editor : Sandipo

Sumber : Kitab dan Hadis