Habib Umar bin Hafidz adalah purnama yang memancarkan kasih sayang dan kedamaian sebagaimana teladan Rasulullah SAW. Beliau adalah cerminan ulama yang benar-benar memandang umatnya dengan kasih sayang sepenuhnya. Tidak ada celah kebencian sama sekali di dalam perangai indahnya itu.
Seorang santri Darul Musthofa dari Malaysia mendapat kabar yang cukup mengagetkan dari keluarganya di rumah. Kabarnya, ketika itu saudara perempuannya yang di rumah sedang dirasuki oleh jin.
Karena itu banyak ulama yang memberikan makna niat secara bahasa, semisal Nawawi, ia mengatakan niat adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya.
Termasuk cara berbakti kepada orang tua adalah dengan menyambung silaturrahmi dan kekerabatan yang pernah ditempuh oleh orangtua selama keduanya masih hidup
Masyhur sekali bahwa Syaikh Muhammad Hariri adalah orang yang memiliki rasa mahabbah (cinta) tinggi kepada Rasulullah SAW dan juga terkenal akan kealimannya.
Sahib (pemilik) wiridpun memberikan doa ini kepada kita semua dan kepada yang mau mengamalkan, silakan untuk mengucapkan ucapkan "Qabitu". Semoga itu menjadi mamfaat dan ibadah untuk kita semuanya. Amin
Suatu hari Habib Munzir menyampaikan, karomah beliau (Habib Umar bin Hafidz) yang sangat menonjol adalah Istiqamah beliau yang sangat luar biasa, sangat menjaga amal ibadah yang sekecil kecilnya, dan tak mau lepas dengan sunnah dimanapun dan kapanpun.
wafatnya, ayahanda dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah ini berpesan lagi kepada santri. “Lek misale aku mati omongno nang Wahab kongkon buka tulisan nak menara tahun 1948
Kupasan ini tidak ada maksud lain selain untuk meluruskan image dan adanya ketimpangan yang sering terjadi di lembaga pendidikan yang menganut dua system pendidikan semacam dayah terpadu yang ada diajarkan pendidika nformal (sekolah/universitas) dan norformal (dayah/pendidikan agama ala tradisional)
Salah satu sikap yang paling penting bagi Bangsa Indonesia dalam menyambut H.U.T. kemerdekaan RI adalah mensyukuri nikmat Allah yang agung dan luhur,