Menteri Agama: Mengajak Generasi Muda untuk Mengetahui Jiwa Berdakwah

 
Menteri Agama: Mengajak Generasi Muda untuk Mengetahui Jiwa  Berdakwah

JAKARTA_ Islam adalah agama yang paling mulia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW , Islam rahmat bagi seluruh umat manusia, bukan menebarkan kebencian dan kekerasan yang dibenci umat manusia. Dakwah seyogianya harus mengedepankan aspek humanisasi, yaitu memanusiakan manusia, memosisikan manusia sebagai makhluk terbaik yang diciptakan Allah dengan perangkat super lengkap, mulai hati, akal, intuisi, instink, nafsu, dan jasad. Kearifan dan kelembutan menjadi keniscayaan untuk menarik orang lain masuk ke dalam agama Islam. dalam hal ini  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak generasi muda bisa memahami ruhul dakwah atau jiwa dalam dakwah. Pada hakekatnya dakwah merupakan kerja yang tidak berkesudahan, tanggung jawab yang di miliki setiap muslim sekaligus dituntut untuk menebarkan kebajikan, yakni mengajak bukan memaksa.

“Saya ingin mengajak generasi muda betul-betul memahami ruhul dakwah atau jiwa dalam dakwah,” ujar dalam keterangan tulis, Kamis (12/7).

“ini saya garisbawahi, karena pada prakteknya, mungkin karena satu hal lalu kemudian terjebak pada proses dakwah yang memaksa dengan mentolerir cara kekerasan yang bertentangan dengan ruh dakwah itu sendiri yang harus dilakukan dengan cara yang persuasif, bilhikmah,” lanjutnya.

Halaqah ini digelar di Kampus Universitas Islam Sutan Agung (UNISSULA) Semarang mengetengahkan tema Peluang dan Tantangan Dakwah Generasi Milenial. Oleh karenanya, Menag menegaskan, agar strategi dakwah yang dilakukan tidak bertentangan dengan hakekat dakwah itu sendiri.

Yaitu, tidak memaksakan, tidak menimbulkan antipati. Dalam kesempatan tersebut juga mengatakan inilah saatnya mereka yang memiliki paham moderat (wasathiyah) lebih proaktif, speak up, speak out, lebih bersuara. “Karena ini sesuatu yang juga perlu dicermati betul, biasanya yang moderat cenderung diam,” ujarnya.