Dieng Bumi di Atas Awan Membeku Bagai di Eropa

 
Dieng Bumi di Atas Awan Membeku Bagai di Eropa

LADUNI.ID, Dieng - Dieng Culture Festival (DCF) mulai dihelat hari ini. Banyak agenda seni dan budaya yang siap suguhkan kepada pengunjung selama 3 hari hingga Minggu (5/8).

Perhelatan DCF tahun ini memang berbeda selain dari beberapa agenda yang berbeda ada juga kondisi suhu yang ekestrem disertai dengan munculnya embun es. Suhu di dataran tinggi Dieng Jumat (3/8/2018) turun hingga 8 derajat celsius. Sehingga diprediksi air akan kembali membeku.

Kepala Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Slamet Budiono mengatakan melihat suhu udara yang terus turun diprediksi besok akan muncul embun es. Saat ini suhu udara di Dieng pada Jumat (3/8) pukul 19.00 WIB turun mencapai 9 derajat celsius.
"Tadi sore sempat 11 derajat dan sekarang turun lagi menjadi 9 derajat celsius dan akan terus hingga dinihari,"ujarnya Jumat (3/8/2018).

Fenomena ini pun tidak disia-siakan wisatawan Dieng Culture Festival (DCF), sejak pagi, mereka langsung memadati area Candi Arjuna yang sudah terlihat memutih, hamparan rumput dilokasi Candi Arjuna terlihat memutih, ini dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengabadikannya atau sekedar berfoto-foto, para wisatawan yang datang ke Dieng menyebut Dieng pagi hari bak di Eropa.

Seperti yang disampaikan salah satu wisatawan DCF Danang Herwanto. Menurutnya, hamparan rumput yang memutih ini serasa bukan di Indonesia lagi, melainkan di Eropa.

"Pemandangannya seperti di Eropa. Semuanya terlihat putih," kata dia.

Ia juga mengaku baru pertama kali merasakan suhu udara yang dingin. Meski demikian, wisatawan yang datang bersama anak dan istrinya ini tetap berburu embun es di kawasan Candi Arjuna.

Sedangan Dyah Purnamayanti, wisatawan DCF lainnya mengaku senang bisa melihat langsung embun es di Dieng. Sebab, salah satu tujuannya pergi ke Dieng untuk melihat embun es.

"Selama ini saya tahu hanya lewat media. Ternyata benar ada embun es di Dieng," kata dia, Sabtu (4/8/2018).

Dia juga mengaku bersyukur bisa berkesempatan melihat embun es langsung. Pasalnya, embun ini tidak muncul setiap hari meskipun tengah musim kemarau.

"Saya bersyukur bisa melihat embun es ini. Dan membuat saya semakin yakin akan kebesaran Tuhan," tuturnya.