Benarkah Nabi Dulu Pernah Sesat?

 
Benarkah Nabi Dulu Pernah Sesat?

Na'udzu Billah, semoga kita dijauhkan dari keyakinan seperti itu.

"Ustadz Hijrah" (informasinya, sudah minta maaf) ini bukan yang pertama kali menyatakan demikian. Di video yang tersebar dia sempat menanyakan kepada ustadz di sebelahnya yang menegaskan bahwa makna 'Dlaallan' adalah sesat, berarti Nabi pernah menjadi sesat. Dan jauh sebelumnya sudah ada Ust Mahrus Ali yang mengaku Mantan Kyai NU, juga menulis di salah satu bukunya yang menggugat Amaliah NU bahwa Nabi dulunya juga sesat.

Ada 2 dalil yang disampaikan oleh mereka.

Dalil pertama: "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk." (Ađ-Đuĥaá: 7)

Dalil kedua: "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Ash-Shūraá: 52)

Jawaban Dalil pertama

- Penafsiran Sahabat yang digelari Turjuman (interpretator) Al-Quran, Ibnu Abbas

ﻭﺃﺧﺮﺝ اﺑﻦ ﻣﺮﺩﻭﻳﻪ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ: {ﻭﻭﺟﺪﻙ ﺿﺎﻻ ﻓﻬﺪﻯ}

Ibnu Marduwaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, ketika menafsirkan firman Allah yang artinya: "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk." (Ađ-Đuĥaá: 7)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN