Hafal Al-Qur’an dan Hadits Tapi Suka Mengkafirkan, Ini Kata Kiai Anwar Zahid

 
Hafal Al-Qur’an dan Hadits Tapi Suka Mengkafirkan, Ini Kata Kiai Anwar Zahid

Belakangan ini, ada sebagian kelompok yang gampang sekali menuduh kafir, bid’ah dan sesat menyesatkan. Tak hanya itu, jika tradisi keberagamaan suatu kelompok berbeda dengan kelompoknya, maka mereka akan mudah menuduh kelompok lain sebagai paham yang salah. Kelompok semacam itu biasanya merasa paling benar sendiri dan mudah menuduh yang lain keliru. Terjadi salah paham.

Pesan itulah yang disampaika KH Anwar Zahid, dalam videonya di Youtube di hadapan ratusan masyarakat yang hadir dalam pengajiannya. Menurutnya, ada kecenderungan kelompok yang memonopoli kebenaran sehingga mudah menuduh salah terhadap kelompok lain yang berbeda. Meskipun sebagian dari mereka telah hafal Al-Quran dan Hadist, namun mereka mudah menuduh sesat dan mengkafirkan.

“Sekarang banyak kelompok yang merasa dirinya paling benar. Merasa dirinya paling baik dan benar. Paham-paham suka mengkafirkan yang lain. Kalau tidak cocok dengan pahamnya salah. Kalau tidak sama dengan kelompoknya keliru. Semua dibid’ah-bid’ahkan, itu tidak benar. Walaupun hafal Al-Quran dan Hadis, tetapi suka mengkafirkan pada lainnya,” jelas Kiai yang ceramah-ceramahnya kerap mengandung humor itu.

Kiai Anwar Zahid menambahkan, bahwa untuk memahami Al-Quran dan Hadis tidak cukup hanya menggunakan terjemahan. Ada kompleksitas ilmu yang harus dipelajari untuk bisa memahami kandungan isi Al-Quran dan Hadis. Karena itu menurutnya, jika seseorang tidak memenuhi kualifikasi untuk memahami Al-Quran, maka sebaiknya ikut para kiai. Karena jika tidak, bisa berpotensi salah dalam memahai ajaran-ajaran Islam.

“Untuk memahami Al-Quran dan Hadis itu sudah ada ilmunya, tidak hanya berdasarkan terjemahan leterlek begitu. Harus mempelajari ilmunya secara komplit agar tidak salah dalam menafsirkan,” pungkas Kiai asal Bojonegoro, Jawa Timur itu. (Islamramah)