Dahsyatnya di Balik Berdoa kepada Orang Tua

 
Dahsyatnya di Balik Berdoa kepada Orang Tua

LADUNI.ID, HIKMAH- Rabitah kita kepada orang tua dengan mengingat kembali dengan hati nurani yang dalam pengorbanan, perjungan mereka sehingga kita hari ini kita bisa mencicipi dan merasakan berbagai kenikmatan dan karunia yang dibanugerahi oleh Allah didunia, baik sebagai presiden, gubernur, pengusaha, dosen, doctor, professor, ulama, guru dan berbagai titel sosial dan finansial lainnya yang telah kita raih merupakan karena jasa orangtua.

 

Namun sangat kita sayangkan sebagian saudara kita yang masih melupakan jasa mereka, terkadang tidak sedikit yang menghardik dan melukai hatinya. Malah sebagaian saudara kita masih ada menitipkan orang tuanya yang telah lanjut usia di panti jompo, layakkah demikian?

 

Seharusnya sebagai seorang anak berkewajiban mencoba untuk membalas jasanya sebagai mana dia dulunya di asuh oleh orang tua. Ketika rabitah itu telah pupus dan hilang dari lubuk hati sanubari, naluri untuk berbakti pun akan hilang ditelan oleh “ombak” dan “badai” hawa nafsu dan tipuan dunia. Sudahkah kita merealisikannya untuk menggapi kunci sa’adah ad-daraini (kebahagian dunia-akhirat) dengan berbakti kepada orang tua? Tentu saja jawabannya ada dalam hati individu masing-masing. Konkritnya hati itu pasti tidak akan mendustai pemiliknya.

 

Penulis disini hanya menyebutkan beberapa cara berbakti kepada orang tua, diantaranya: mendoakan keduanya dan memohonkan ampun bagi mereka. Doa yang dipanjatkan kepada orang tua hendaknya bisa merabitah (membayangkan)  berbagai perjuangan dan pengorbanan mereka untuk kita sebagai anak sehingga kekusyukan dan hadir hatipun akan terwujud.

 

Namun fenomena yang sering terjadi dalam berdoa hanya lisan, tetapi hati hanya diam bahkan melayang entah kemana arahnya dan tidak ditadabbur makna serta terkoneksi dengan apa yang diucapkan. Berdoa tidak mesti dengan bahasa arab, boleh dengan bahasa apa saja. Allah menyebutkan dalam firman-Nya: “Dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu aku kecil.’” (QS. Al-Israa’: 24). Dalam ayat diatas Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa kepada kedua orang tua, dengan memohonkan rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala.

Wallahul Muwafiq Ila’aawamith Thariq,

Wallahu ‘Allam Bishawab

Helmi Abu Bakar El-Langkawi

Staf pengajar Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga