Cara Mencuci Kemaluan Pria dan Wanita yang Benar Sesuai Syariat Islam

 
Cara Mencuci Kemaluan Pria dan Wanita yang Benar Sesuai Syariat Islam
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta - Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan dengan bersih dan benar. Namun, tidak semua yang bersih dilakukan dengan cara yang benar. Hal ini penting diperhatikan agar amal ibadah kita diterima.

Banyak orang yang  merasa ibadah mereka sudah bagus, tak pernah meninggalkan shalat wajib, rajin mengerjakan ibadah lain. Namun tetap saja,tak melepas orang tersebut dari ancaman azab Allah hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Sayyidina Abu Bakar r.a pernah hendak menshalati jenazah seorang laki-laki. Namun, tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak dari dalam kain kafan jenazah tersebut. Ketika dibuka, alangkah terkejutnya Sayyidina Abu Bakar melihat seekor ular yang melilit kepala kemaluan jenazah laki-laki tersebut.

Abu Bakar dengan cepat mengeluarkan pedangnya dan akan membunuh ular tersebut, namun ular itu tiba-tiba berkata:

“Apa salahku? Aku hanya diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan-Nya.”

Setelah diselidiki ternyata laki-laki tersebut semasa hidup adalah orang orang yang menyepelekan dalam hal membersihkan kemaluan setelah buang air. Lalu bagaimana cara membersihkan kemaluan setelah buang air dengan benar? Berikut caranya dilansir dari tim Asatidz Tafaqquh Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Cabang Ponpes Al Habib Umar bin Hafidh:

Laki-Laki

Selepas buang air kecil (dalam keadaan jongkok sebagaimana sunnah Nabi SAW) lalu disunnahkan berdehem sebanyak tiga kali, agar urine (air kencing) benar-benar sudah keluar. Setelah itu, kemaluan diurut dari pangkal hingga ujung (secukupnya), hingga tidak ada lagi urine yang tertinggal di dalam uretra (saluran pembawa urine dari kandung kemih ke ujung kemaluan).

Cara ini dilakukan sebagaimana dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan menggunakan tangan kiri dan dilakukan dalam keadaan jongkok.

Perempuan

Setelah buang air kecil, kemaluan dibilas dengan menggunakan air bersih. Saat membasuh kemaluan hendaklah ia berdehem, tidak lupa juga untuk memasukkan sedikit jari (tangan kiri), lalu diputar secukupnya sambil dibasuh dengan air.

Pada perempuan, membasuh dengan menggunakan air semata tidak dapat membersihkan kemaluan secara sempurna.

Saat Buang Hajat

Setelah buang hajat, baik laki-laki atau perempuan, sebaiknya mengolesi jari menggunakan sabun hingga ke sela-sela kuku sebelum membersihkan dubur (cebok). Kemudian sangat penting juga memasukkan satu jari ke dalam dubur, kira-kira setengah ruas jari, untuk membersihkan dinding dubur dari najis yang tersisa dengan cara diputar. Sambil disiram dengan air hingga dirasa najis sudah benar-benar hilang dan bersih.


Editor: Daniel Simatupang