Samalanga dan Batee Iliek #9: Kota Pusat Pendidikan

 
Samalanga dan Batee Iliek #9: Kota Pusat Pendidikan

 

LADUNI.ID,SEJARAH-Belajar di dayah Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) sangat komprehensif. Fenomena ini fungsi dayah tidak hanya menawarkan materi agama islam tetapi juga memberikan bimbingan spiritual dan latihan fisik.

Sementara itu  dalam beberapa hal dayah tersebut mengharuskan murid-muridnya menetap. Di sana terdapat pondok-pondok untuk guru-guru dan murid-muridnya. Rotasi dan kehidupan dayah  itu diatur oleh beberapa orang Teungku.

Makanya peranan dan keberadaan  Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) bukan hanya bertanggung jawab dalam hal mengajar namun juga berfungsi sebagai penasehat. pelatih. pembimbing. dan penolong.

Diamping itu diantara hal yang perlu d garis bawahi bahwaPenting  Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) membuat Samalanga menjadi pusat perhatian Aceh bahkan Belanda terutama dalam hal sosial politik dari tahun 1877 – 1901 bagaimana dia dapat menggoncangkan Pemerintahan Belanda

Samalanga sejak dulu terkenal sebagai daerah benteng bahkan hingga zaman now di segala lini. Wilayah Samalanga dilingkari oleh pegunungan, sungai dan laut. Sekian banyak sungai yang ada di wilayah Samalanga. terdapat satu sungai yang menyimpan sejarah. Sungai itu adalah Krueng  Batée Iliék. 

Keberadaan Krueng  Batée Iliék sebuah sungai yang membelah dua Gampong. Meurah dan Meulik. Tatanan geografisnya menunjukkan kedua Gampong tersebut berada di wilayah Kerajaan Samalanga. Krueng  Batée Iliék merupakan tulang punggung mata pencaharian masyarakat sekitarnya.
 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh

(Sumber: Zubaidah, Bate Ilie’ Yang Menyimpan Sejarah)