Awas dan Hindari Bahaya Virus Phubbing di Zaman Now

 
Awas dan Hindari Bahaya Virus Phubbing di Zaman Now

LADUNI. ID, KOLOM- Salah satu fenomena yang saat ini yang terjadi di masyarakat efek teknologi terkenal dengan istilah Phubbing. Apa sih itu phubbing. 

Phubbing merupakan istilah sibuk main HP dan mengabaikan orang di hadapan kita, itulah yang terjadi, pola anti sosial.

Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign atau kampanye anti phubbing.

Hindari Phubbing 

Beberapa tahun yang silam sekitar enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris. 

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu _sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya._

Melihat realita ini dan sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata "phubbing"  secara resmi sudah dimasukkan dalam Kamus Bahasa Inggris di berbagai negara. 

Sampai saat ini Bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget. 

Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, yang terjadi sekarang.. hp diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyela obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos. 

Ya.. Kita sudah menjadi phubber sejati. 

Ungkapan Phubbing merupakan kependekan  dari kata "Phone" and Snubbing". Ini diciptakan oleh Alex Haigh seorang Australia. Dalam penelitiannya menemukan fakta mengabaikan sesama dalam masyarakat dan keluarga saat bertemu.

Beranjak dari itu mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan HP, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Kita hormati orang disekitar dan memuliakannya 

Sekali lagi, jangan sampai handphone yang kita beli dengan keringat hasil usaha sendiri ini, justru memisahkan kita dengan teman, dengan sahabat, bahkan memisahkan kita dari saudara, orangtua, keluarga, anak dan suami atau istri. Mari kita terus mengintropeksi diri dan membangun hablum minannas (hubungan horizontal) dan hablum minallah (hubungan vertikal) menggapai ridha-Nya.

Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penikmat Kopi Aceh. 

Sumber: Dikutip dari group WA