Besarnya Dosa dan Siksaan Pelaku Hoax

 
Besarnya Dosa dan Siksaan Pelaku Hoax

 

LADUNI.ID,OPINI- Dalam Islam, adapun bohong yang disengaja adalah bohong yang haram dan menyeret pelakunya ke dalam api neraka sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi:  “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya bohong itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang selalu berbohong sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai penbohong.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

 

Beranjak dari itu syariat Islam sangat melarang  terhadap hoax begitu juga menyebarkannya. Telah disebutkan  dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan jauhilah oleh kalian berbuat bohong, karena bohong membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berbohong dan memilih kebohongan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai penbohong (pembohong).” (HR. Ahmad).

Banyak ayat Al-Quran yang melarang kita berbohong, diantaranya :  “Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, maka baginya adzab yang besar.” (QS. An-Nur [24] 11).

Fenoemena viralnya hoax di negeri kita ini sudah menjadi “trend” bahkan korbannya para tokoh dan mereka yang berpendidikan tinggi, kalau masyarakat awam, tentunya sudah pasti tidak perlu dikupas lagi. kita harus ingat bahwa masalah berita bohong di dalam Islam bukan perkara sepele dan harus benar-benar kita jauhi dalam kehidupan sehari-hari, sebab yang namanya adzab itu sudah pasti berat, apalagi Allah tegaskan dengan adzab yang besar.Oleh karena itu pentingnya kita berhati-hati dalam berbohong (hoax).

 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah Mudi Masjid Raya Samalanga,Aceh