Ahmad Mansur Suryanegara: Merah Putih adalah Bendera Rasulullah SAW

 
Ahmad Mansur Suryanegara: Merah Putih adalah Bendera Rasulullah SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Rasulullah SAW bersabda:

ففي صحيح مسلم (4/ 2215) عن ثوبان، قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: إن الله زوى لي الأرض، فرأيت مشارقها، ومغاربها، وإن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها، وأعطيت الكنزين الأحمر، والأبيض، وإني سألت ربي لأمتي أن لا يهلكها بسنة عامة، وأن لا يسلط عليهم عدوا من سوى أنفسهم، فيستبيح بيضتهم، وإن ربي قال: يا محمد إني إذا قضيت قضاء، فإنه لا يرد، وإني أعطيتك لأمتك أن لا أهلكهم بسنة عامة، وأن لا أسلط عليهم عدوا من سوى أنفسهم، يستبيح بيضتهم، ولو اجتمع عليهم من بأقطارها، حتى يكون بعضهم يهلك بعضا، ويسبي بعضهم بعضا. اهـ.

Artinya: “Dari Tsauban, Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah melipat bumi untukku hingga saya dapat melihat timur serta baratnya. sebenarnya kekuasaan ummatku bakal meraih apa yang sudah dinampakkan untukku. Saya diberi dua perbendaharaan besar yaitu warna merah dan putih. Saya bermohon kepada Tuhanku untuk ummatku supaya Dia tak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh dan supaya Dia tidak memberikan kuasa kepada musuh terkecuali diri mereka sendiri yang menyerang sesama mereka.” (HR. Muslim bab: halakul ummah ba’dhum biba’dh No. 5144).

Beberapa sejarahwan menilai, hadis itulah yang menjadi salah satu indikasi kuat kalau Nabi Muhammad Saw suka akan warna merah-putih. Dari sejumlah literatur, hadis tersebut terdapat dalam Kitab Sahih Imam Muslim, yakni Al-Fitan (jilid X halaman 340). Ada banyak silsilah untuk sampai pada periwayatan hadist shahih ini. 

Silsilahnya: Hamisy Qasthalani mendapat berita dari Zubair bin Harb, Ishaq bin Ibrahim, Muhammad bin Mutsanna, Ibnu Basyayar, Mu’adz bin Hisyam, Qatadah, Abu Qalabh, Abu Asma’ Al-Rahabiy, dan Tsauban.

Memang, dalam berbagai literatur, ada banyak jejak Nabi Muhammad menggunakan merah-putih dalam berbagai dinamika kehidupannya. Panji-panji yang kerap dibawa pasukan Rasulullah SAW saat pembebasan (perang) misalnya, warnanya merah-putih.

Profesor Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya berjudul Api Sejarah menulis, bendera Republik Indonesia (RI), Sang Saka Merah Putih, adalah Bendera Rasulullah Muhammad SAW. Para ulama berjuang untuk mengenalkan Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Rasulullah SAW kepada bangsa Indonesia dengan mengajarkannya kembali sejak abad ketujuh masehi atau abad kesatu Hijriah. Masa ini bertepatan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara.

Profesor Ahmad Mansur Suryanegara menyatakan para ulama membudayakan bendera merah putih dengan berbagai sarana antara lain tiga cara berikut: Pertama, setiap awal pembicaraan atau pengantar buku, sering diucapkan atau dituliskan istilah Sekapur Sirih dan Seulas Pinang. Bukankah kapur dengan sirih akan melahirkan warna merah? Lalu, apabila buah pinang diiris atau dibelah, akan terlihat di dalamnya berwarna putih?

Kedua, budaya menyambut kelahiran dan pemberian nama bayi serta Tahun Baru Islam senantiasa dirayakan dengan menyajikan bubur merah putih. Ketiga, pada saat membangun rumah, di susunan atas dikibarkan Sang Merah Putih. Setiap hari Jumat, mimbar Jumat di masjid agung atau masjid raya dihiasi dengan bendera merah putih.

Profesor Ahmad Mansur pun menyatakan pendekatan budaya yang dilakukan para ulama telah menjadikan pemerintah kolonial Belanda tidak sanggup melarang pengibaran bendera merah putih oleh rakyat Indonesia. Profesor Ahmad Mansur menegaskan bendera Rasulullah SAW berwarna merah putih seperti yang ditulis oleh Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Jilid X, halaman 340.

Informasi ini didapat Profesor Ahmad Mansur dari buku berjudul Kelengkapan Hadis Qudsi yang dibuat Lembaga Al-Quran dan Hadis Majelis Tinggi Urusan Agama Islam Kementerian Waqaf Mesir pada 1982, halaman 357-374. Buku ini dalam versi bahasa Indonesia dengan alih bahasa oleh Muhammad Zuhri.

Profesor Ahmad Mansur mengemukakan sejumlah argumen pendukung untuk memperkuat pendapatnya, yakni merah putih adalah bendera Rasulullah SAW. Menurut Profesor Ahmad Mansur, Rasulullah SAW memanggil istrinya, Aisyah r.ha. dengan sebutan Humairah yang artinya merah.

Profesor Ahmad Mansur menyatakan busana warna putih juga dikenakan Rasulullah SAW, sedangkan pedang Sayidina Ali r.a. berwarna merah dan sarung pedang Khalid bin Walid r.a. berwarna merah-putih.


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 23 Oktober 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar