Sumpah Pemuda #6: Bom "4FN" Mengintai Sang Pemuda

 
Sumpah Pemuda #6: Bom

LADUNI.ID, KOLOM- Setiap gerak gerik pemuda Islam, para musuh muslim telah mengintip dan melirik nya.  Mereka para pemuda harus berusaha dan berupaya dengan segenap kemampuan  untuk merusak jati diri pemuda kita terutama sekali  moral dan spritual generasi muda bangsa ini. Harus kita sadari,dewasa ini kkses teknologi canggih dan internetisasi itu  ibarat dua mata pisau, salah dalam mempergunakan dan mengakseskannya berujung fatal serta  menjadi malapetaka dan momok yang menakutkan demi kelangsungan negeri ini.

Harapan kita entu saja dengan kecanggihan itumembuat komunikasi dan akses data semakin mudah didapat, sehingga jarak dan waktu kini tidak menjadi hambatan lagi dan para pemuda pun semakin bebas berekspresi dan mengikuti godaan dan rayuan manis ‘syaitan” modenisasi.

Sebagaimana yang kita saksikan, hingga saat ini salah satu upaya mereka adalah dengan menggunakan senjata “canggih”  bernama“4FN,” yaitu food (makanan), fashion (pakaian), fun(hiburan) dan film serta Narkotika.

Senjata”modern” tersebut telah lama di letuskan hingga saat telah bergonta ganti jenis variasinya sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Ujungnya korban terus berjatuhan mayoritas dari elemen pemuda Indonesia terjerumus ke dalam jebakan dan godaan syaitan tersebut, bahkan memuja-mujanya.

Nilai dan budaya yang telah dibawa oleh rasulullah SAW terlupakan begitu saja.menjawab fenomena ini tidak boleh dibiarkan tanpa solusi dan peran aktif semua lapisan masyarakat terutama sekali sang pemuda sendiri. Lantas “drama” yang telah dipentaskan oleh musuh itu rela di biarkan oleh pemuda sebagai generasi penerus bangsa dengan tanpa perlawanan?

Tentu saja senjata yang harus dimiliki generasi penerus cukup satu saja untuk menghadapi “musuh-musuh” yang terus meningkat frekwensinya saban hari tiada lain selain ta’lim (menuntut ilmu). Tanpa  ilmu tidak mungkin sebuah perubahan terwujud untuk membangun umat dan mengupayakan kembali kejayaan Islam dalam bingkai merealisasikan nilai-nilai kemerdekaan Negara tercinta ini.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga.