Erdogan: Turki Tidak Akan Patuhi Sanksi AS pada Iran
LADUNI.ID - Presiden Turki Tayyip Erdogan menegaskan, pihaknya tidak akan mematuhi sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. AS memutuskan akan memulihkan semua sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dicabut di bawah kesepakatan nuklir 2015.
Erdogan menuturkan bahwa Turki melihat penjatuhan sanksi itu adalah sesuatu yang tidak benar dan ilegal. Oleh karena itu, lanjut Erdogan, Turki tidak akan mematuhi sanksi tersebut.
"Kami tidak menganggap sanksi itu benar. Ini adalah langkah yang bertujuan mengganggu keseimbangan global. Ini bertentangan dengan hukum internasional. Kami tidak ingin hidup di dunia yang imperialistik," ucap Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (6/11/2018).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, tidak ada hasil yang bisa dicapai melalui sanksi AS terhadap Iran. "Tidak hanya negara tetangga, tetapi banyak negara dari berbagai wilayah di dunia yang terkena dampak sanksi sepihak ini," kata Cavusoglu.
Dia lalu menambahkan bahwa dialog dan diplomasi akan lebih berguna dan bermakna. Sanksi, lanjut Cavusoglu, sangat berbahaya untuk mengisolasi Iran dan tidak adil untuk menghukum rakyat Iran.
"Kami tidak percaya hasil apapun dapat dicapai dengan sanksi. Saya pikir dialog dan pembicaraan yang bermakna lebih berguna daripada sanksi," katanya. (SINDONEWS.COM)
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...