Mengenal Putra dan Putri Nabi Muhammad SAW

 
Mengenal Putra dan Putri Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Setelah Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah r.a., Allah SWT memberikan rezeki beberapa orang putra dari Sayyidah Khadijah r.ha. Mereka itu adalah Al-Qasim, Abdullah, Ibrahim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fathimah.

Putra yang pertama kali dilahirkan adalah Sayyidina Al-Qasim, dilahirkan sebelum kenabian, dan dengan ini beliau diberi julukan, Abu Al-Qasim. Al-Qasim wafat ketika berusia dua tahun.

Kemudian Sayyidah Zainab r.ha, putri tertua beliau SAW yang dilahirkan pada tahun ke 30 dari kelahiran beliau dan hidup menjumpai Islam, berhijrah dan wafat pada tahun ke 8 hijriyah di sisi suaminya dan putra bibinya, yaitu Abul ‘Ash Laqith bin Ar-Rabi’. Dia berhijrah sebelum suaminya. Dia meinggalkan suaminya itu atas kesyirikannya. Ketika dia masuk Islam, Nabi SAW mengembalikannya pada nikah yang pertama.

Pendapat lain mengatakan, kembalinya Sayyidah Zainab r.ha. dengan Abul ‘Ash Laqith bin Ar -Rabi’ dengan “akad nikah baru”. Sayyidah Zainab r.ha. melahirkan Ali r.a. dari Abul ‘Ash r.a., namun Ali r.a. meninggal di waktu masih kecil, kemudian Sayyidah Zainab r.ha. melahirkan Sayyidah Umamah r.ha. dari Abul ‘Ash r.a. Kemudian Sayyidah Umamah r.ha. dinikahi Ali bin Abi Thalib r.a. setelah wafatnya Sayyidah Fathimah r.ha.

Kemudian Sayyidah Ruqayyah r.ha. yang dilahirkan pada tahun 33 dari kelahiran Rasulullah SAW, dinikahi Usman r.a. dan melakukan hijrah dua kali. Beliau sangat cantik dan menarik, beliau wafat di saat Nabi SAW berada di dalam perang Badar. Ketika Sayyidah Ruqaiyah telah wafat, Usman meminang putri Sayyidina Umar r.a., yaitu Sayyidah Hafshah r.ha.

Hal ini terdengar oleh Nabi SAW, lalu beliau bersabda, “Wahai Umar, saya tunjukkan kamu yang lebih baik bagimu dari pada Usman, dan saya akan menunjukkan Usman kepada yang lebih baik untuknya darimu”. Kata Umar r.a,”Ya, wahai Nabi Allah”. Sabda beliau SAW, ”Kamu nikahkan saya dengan putrimu, dan saya akan menikahkan Usman dengan putriku”. Lalu Nabi SAW menikahkan Sayyidina Usman r.a. dengan Sayyidah Ummu Kulsum r.ha.

Kemudian putri Rasulullah SAW selanjutnya, yaitu Sayyidah Ummu Kulsum r.ha. yang dinikahi oleh Usman r.a. Pernikahan ini terjadi pada tahun 3 hijriyah, wafat pada tahun 9 hijriyah, dan Rasulullah SAW duduk di sebelah makamnya sedangkan kedua mata beliau SAW meneteskan air mata.

Sayyidah Fathimah r.ha. dilahirkan lima tahun sebelum kenabian. Ada yang mengatakan setahun setelah kenabian. Beliau diberi nama Fathimah, karena Allah SWT telah menyapihnya dan menyapih keturunannya dari api neraka pada hari kiamat. Dan diberi nama Al-Batul, karena keutamaannya, agamanya, dan derajatnya yang melebihi wanita-wanita di zamannya.

Ada pendapat lain mengatakan, julukan itu diberikan karena terputusnya Sayyidah Fathimah r.ha. dari dunia untuk Allah SWT semata. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib r.a., pada tahun ke 2 hijriyah karena perintah Allah dan wahyu-Nya. Dia adalah yang paling dicintai Nabi SAW dalam keluarganya yang wafat enam bulan setelah wafatnya Nabi SAW.

Pada malam selasa, tanggal 3 Ramadhan, tahun 11 Hijriyah ia melahirkan Sayyidina Hasan r.a. dari Ali r.a., kemudian melahirkan Sayyidina Husein r.a., kemudian Sayyidina Muhsin (ada yang menyebutnya Muhassan) yang meninggal ketika masih kecil, kemudian Sayyidah Ummu Kulsum r.ha., kemudian Sayyidah Zainab r.ha.  Dan Rasulullah SAW tidaklah memiliki keturunan kacuali dari Sayyidah Fathimah r.ha., sehingga tersebarlah keturunan yang mulia dari beliau SAW melalui dua orang cucu dari dua orang putera Sayyidah Fathimah r.ha., yaitu Sayyidina Hasan r.a. dan Sayyidina Husein r.a. saja.

Kemudian di masa Islam, lahirlah Sayyidina Abdullah r.a. yang dilahirkan di Makkah dan wafat di saat masih kecil, dan disebut juga dengan nama Ath-Thayyib dan Ath-Thahir, karena dia r.a. terlahir setelah kenabian.

Kemudian Sayyidina Ibrahim r.a. yang dilahirkan di Madinah pada bulan Dzul Hijjah tahun ke 8 Hijriyah. Sayyidina Ibrahim r.a. wafat di Madinah tahun ke 10 hijriyah, ketika berusia 17 atau 18 bulan. Nabi SAW menshalatinya dan memakamkannya di Baqi’.

Semua putra Rasulullah SAW  merupakan hasil pernikahan beliau denga Sayyidah Khadijah r.ha. kecuali sayyidina Ibrahim r.a., yang terlahir dari Sayyidah Mariyah Al-Qibtiyah. Semua putra-putri beliau SAW telah wafat sebelum intiqal (wafatnya) beliau SAW kecuali Sayyidah Fathimah r.ha. yang masih hidup selama enam bulan, setelah intiqal-nya beliau SAW, menurut pendapat yang paling shahih dan paling populer seperti yang telah sebutkan di atas.

Diterjemahkan oleh Ustadz Zainur Ridlo, M.Pd.I. dari kitab Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 19 Nopember 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar