Bikin Sosok Perempuan Tak Percaya Diri, Apabila Kerap Melihat Medsos

 
Bikin Sosok Perempuan Tak Percaya Diri, Apabila Kerap Melihat Medsos

LADUNI. ID, - Bukan rahasia lagi jika media sosial mengaburkan antara garis kenyataan dengan fantasi.

Semisal saat melihat penampilan seseorang yang lebih menarik dibandingkan diri sendiri, warganet cenderung menyimpulkan jika apa yang mereka lihat di media sosial merupakan kenyataan sang pemilik akun.

Kabar buruknya, perempuan lebih sering menjadi korban dari hal tersebut dan mengalami dampak tersendiri.

Ini terbukti dari studi yang dilakukan oleh York University baru-baru ini.Peneliti menyimpulkan jika perempuan yang terlalu sering melihat penampilan perempuan lain di media sosial akan terganggu persepsi mengenai dirinya sendiri.

"Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan itu tidak merasa puas dengan tubuh mereka," kata Jennifer Mills, peneliti dari York University.

Lebih lanjut lagi, mereka merasa lebih buruk dengan penampilan mereka sendiri setelah melihat perempuan lain yang dianggap lebih menarik.

Studi berjudul "The effects of active social media engagement with peers on body image in young women" ini memang fokus mempelajari perempuan muda berusia 18-27 tahun yang menyukai atau mengomentari foto orang yang mereka anggap lebih menarik daripada mereka sendiri.

Penelitian ini melibatkan 118 mahasiswa S1 dari beragam belakang etnis. Setiap partisipan diberi formulir persetujuan dan kuesioner di mana mereka harus menunjukan tingkat kepuasan terhadap penampilan tubuh mereka dengan menggunakan skala tertentu.

Selanjutnya, partisipan secara acak diminta melakukan eksperimen dalam dua kondisi.

Satu kelompok peserta diminta untuk mengakses Facebook dan Instagram selama lima menit atau lebih. Mereka diminta untuk menemukan perempuan dengan rentang usia yang sama namun lebih menarik daripada mereka. Setelah melihat foto, masing-masing partisipan meninggalkan komentar.

Kelompok lainnya juga melakukan hal yang serupa, hanya saja mereka meninggalkan komentar di unggahan anggota keluarga yang tidak lebih menarik daripada mereka.

Hasilnya, pandangan partisipan terhadap penampilan mereka tidak terpengaruh ketika berinteraksi dengan anggota keluarga.

"Saya pikir perempuan muda yang mengunggah di media sosial berharap mendapat respons positif dan lebih mengutamakan penampilan," ungkap Mils.

Mils juga mengungkapkan bahwa dalam rentang usia 18-20-an, perempuan menganggap penampilan sangat penting dan peduli dengan apa yang dikatakan orang lain.

"Saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, itu memiliki potensi yang mempengaruhi penilaian terhadap diri sendiri. Kami perlu mengedukasi anak-anak muda tentang penggunaan media sosial," jelasnya.

Sumber : kompas. com