Mengintip Fenomena Maulid Warga Betawi, Nasi Kebuli dan “kawan-kawannya”
LADUNI.ID, MAULID- Masyarakat Indonesia, apabila bulan Maulid nabi tiba, perayaan tanpa hidangan istimewa kurang lengkap, hal ini juga dilakoni oleh warga Betawi, hari lahir (maulid) Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bukan hanya dirayakan pada Rabiul Awwal, bulan kelahiran Kanjeng Nabi. Di masjid-masjid tradisional, orang merayakannya sampai dua atau tiga bulan sesudahnya. Bahkan saat khitanan dan pernikahan, kitab maulid selalu dibacakan.
Ternyata bukan hanya kebulinya yang dibanggakan oleh Habib Abdurahman, tapi kharisa buatannya juga sangat dikenal masyarakat. Kharisa — yang terbuat dari daging kambing sebanyak 5 sampai 7 ekor dimasak sejak malam hingga pukul 04.00 pagi — hingga menjadi seperti bubur.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp185.000
Rp3.780.000
Rp78.750
Rp295.400
Memuat Komentar ...