Ada Apa dengan Netizen Indonesia?

 
Ada Apa dengan Netizen Indonesia?

LADUNI.ID, Jakarta - Kabar duka itu datang dari personil Group Band Seventeen, 22 desember malam. Mereka yang tengah menghibur para hadirin dengan konser musik positifnya, tetiba terlalap bencana tsunami yang menerjang setidaknya tiga wilayah di sekitaran pantai Selat Sunda. Kabar yang sudah tercatat, 429 korban meregang nyawa, 16.802 korban lainnya berada dalam pengungsian.

Dari 4 personil Group Band Seventeen yang ada, yang tersisa hanya Riefian Fajarsyah atau kerap disapa Ifan. Ia kehilangan Isteri beserta 3 sahabat tercintanya. Tangis kehilangan menyelimuti hati Ifan, Indonesia turut berduka dan berdoa. Mendoakan yang terbaik untuk para korban bencana.

Namun apa yang terjadi di sosial media?
Para netizen yang kadang tampil sok bijak sok agamis itu, berkomentar miring. Bukannya mendoakan yang terbaik, justru terbalik. Seakan agama hanya menjadi gaya hidup saja. Mereka lupa bahwa ada point penting ajaran dari agama itu sendiri: cinta kasih dan kemanusiaan.

"Musik itu haram. Ini bagian dari adzab bagi orang yang suka bermain musik. MasyaAllah, Maha Besar Allah. Barang siapa melanggar hukum Allah, niscaya dia akan dapat ganjaran yang setimpal" komen seorang di grup WA yang saya ikuti.

Saya sangat menyayangkan narasi seperti ini. Selain tak berperikemanusiaan, tak sepatutnya sebagai umat Islam kita menambah gelisah hati seorang yang tengah dilanda duka. Sepatutnya kita hibur sebisanya, supaya dukanya tak berlarut lama.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN