Lima Pesan Mbah KH. Ali Maksum Krapyak untuk Warga Nahdliyin

 
Lima Pesan Mbah KH. Ali Maksum Krapyak untuk Warga Nahdliyin

LADUNI.ID - NU yang merupakan kependekan dari Nahdlatul Ulama bukan sekedar organisasi umum seperti yang selama ini dipelajari di bangku sekolah maupun kuliah atau seminar-seminar. NU merupakan wadah untuk mewadahi dan melestarikan ajaran dan tradisi Ahlusunnah wal Jama'ah. Ajaran yang dibawa, termasuk metodenya dari Para Wali dan Para Ulama bersanad keilmuwan langsung kepada Rasulullah SAW, dari orang ke orang tanpa tersekat buku atau non manusia lainnya. Sehingga keadaban itu bisa tertumbuh dengan sendirinya.

Pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo, KH Abdul Karim, pada saat acara pelantikan pengurus MWCNU Banyudono dan Sholawat, di Desa Jembungan Banyudono, Boyolali, Sabtu (11/10/2014) menyampaikan lima (5) pesan dari Mbah KH. Ali Maksum Krapyak (Rais Aam PBNU 1980 - 1984)

Pertama, yakni al-‘alimu wat ta’alum bi nahdlatil ulama. Bahwa Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU. Untuk itu, jika telah mengaku berkhidmah dan mengalap berkah di NU, maka harus tahu NU itu apa dan bagaimana. Agar tidak termakan hoaks informasi tentang NU, maka mendekatlah dengan Para Ulama NU dan Pimpinan NU agar mendapatkan ilmu dan informasi yang valid.

Kedua, yaitu setelah mempelajari juga perlu untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).

Ketiga, jihad bi nahdlatil ulama (jihad ala NU). Maka segenap jam'iyyah dan jama'ah NU harus melancarkan dan mensukseskan segala program dan keberlangsungan NU.

Keempat, ash-shabru bi nahdlatil ulama (sabar dalam berjuang bersama NU). Terakhir, yakni ats-tsiqotu bi nahdlatil ulama (memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU). Istiqomah berkhidmah dan ngalap berkah di NU. 

 

Oleh: Minardi: Ketua LTN NU Klaten dan Jama'ah Diba'iyyah bil Musthofa dibawah asuhan KH Rifqi Ali bin Ali Maksum (Gus Kelik) Krapyak

 

 

Tags