Biografi Nusaiba binti ka’ab Al-Anshariyyah (Rela Meninggal Demi Menjaga Rasulullah SAW Saat Perang Uhud)

 
Biografi Nusaiba binti ka’ab Al-Anshariyyah (Rela Meninggal Demi Menjaga Rasulullah SAW Saat Perang Uhud)
Sumber Gambar: Ilustrasi (foto istimewa)

Daftar Isi Biografi Nusaiba binti ka’ab Al-Anshariyyah

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat
2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-Guru
3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Ikut Serta Perang Uhud
3.2  Pejuang Hak Asasi
4.    Teladan Beliau
5.    Chart Silsilah Sanad
6.    Referensi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
Nusaibah binti Ka'ab dikenal juga dengan sebutan Ummu Umarah, merupakan salah satu wanita yang pertama memeluk Islam dan dikenal karena jasa-jasa beliau dalam berbagai pertempuran dalam membela Islam. Salah satu pertempuran besar yang pernah beliau ikuti adalah pertempuran Uhud, di mana beliau mendedikasikan diri beliau untuk menjadi pelindung Rasulullah dari serangan musuh. Selain pertempuran Uhud, beliau juga terlibat dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti bai'at Aqabah keduaperjanjian Hudaibiyahpertempuran Hunain, dan pertempuran Yamamah.

1.1 Lahir
Tidak diketahui secara pasti tahun kelahirannya Ummu Umarah

1.2 Riwayat Keluarga
Nusaibah menikah dengan Zaid bin 'Ashim Al-Mazini An-Najjari dan dikaruniai dua anak yaitu Abdullah dan Habib. Setelah Zaid bin 'Ashim wafat, beliau menikah dengan Ghaziyyah bin 'Amr Al-Mazini An-Najjari. Dalam kehidupan rumah tangga beliau yang kedua, beliau dikaruniai putra-putri Tamim, Khaulah.

1.3 Wafat
Nusaibah meninggal pada tahun 13 Hijriyah, tepat pada masa akhir hayat dari Nusaibah sendiri adalah setelah perang Yamamah. beliau wafat pada saat khalifaah Abu Bakar waktu itu.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Keislaman Nusaibah dimulai dari dakwah Mushab bin Umair yang ditunjuk Nabi Muhammad SAW untuk mengajak penduduk Madinah beribadah hanya kepada Allah SWT. Pada tahun berikutnya, beliau pergi bersama Mushab bin Umair beserta 73 pria dan satu orang wanita untuk menghadap Nabi Muhammad SAW dalam bai'at Aqabah kedua.

2.1 Guru-Guru Beliau
Nabi Muhammad SAW
Musbah bin Umair

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Ikut Serta  Perang Uhud
Kisah kepahlawanan Nusaibah yang paling dikenang sepanjang sejarah adalah pada saat Perang Uhud, di mana beliau dengan segenap keberanian beliau membela dan melindungi Rasulullah. Perang Uhud merupakan perang di mana pasukan muslim mengalami kekalahan atas pasukan Quraisy. Pada perang itu, Nusaibah bergabung dengan pasukan Islam untuk mengemban tugas penting di bidang logistik dan medis. Bersama para wanita lainnya, Nusaibah ikut memasok air kepada para prajurit Muslim dan mengobati mereka yang terluka.

Ketika kaum Muslimin dilanda kekacauan karena para pemanah di atas bukit melanggar perintah Rasulullah. Nyawa Rasulullah berada dalam bahaya. Ketika melihat Rasulullah menangkis berbagai serangan musuh sendirian, Nusaibah segera mempersenjatai diri beliau dan bergabung dengan yang lainnya membentuk pertahanan untuk melindungi Rasulullah.

Dalam berbagai riwayat disebutkan, bahwa ketika itu Nusaibah berperang penuh keberanian dan tidak menghiraukan diri sendiri ketika membela Rasulullah. Saat itu, Nusaibah menderita luka-luka di sekujur tubuh beliau. Sedikitnya ada sekitar 12 luka di tubuh beliau, dengan luka di leher yang paling parah.

Namun hebatnya, Nusaibah tidak pernah mengeluh, mengadu, atau bersedih. Ketika Rasulullah melihat Nusaibah terluka, beliau bersabda, "Wahai Abdullah (putra Nusaibah), balutlah luka ibumu! Ya Allah, jadikanlah Nusaibah dan anaknya sebagai sahabatku di dalam surga".  Mendengar doa Rasulullah, Nusaibah tidak lagi menghiraukan luka di tubuh beliau dan terus berperang, membela Rasulullah dan Agama Allah. "Aku telah meninggalkan urusan duniawi," ujar beliau.

3.2 Pejuang Hak Asasi
Nusaibah juga dianggap sebagai pejuang hak asasi pertama pertama. Suatu ketika, Nusaibah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasul Allah, mengapa Allah hanya menyebutkan laki-laki dalam Al-Qur’an?”. Kemudian turunlah Surat Al-Ahzab ayat 35 yang menjelaskan persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam amal saleh dan balasan masing-masing.

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar". (QS Al Ahzab : 35)

4. Teladan Beliau
Dalam sejarah Islam, Nusaibah juga disebut-sebut sebagai seorang wanita yang memiliki kesabaran luar biasa dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Ketika salah seorang putra beliau syahid dalam sebuah pertempuran, Nusaibah menerimanya dengan penuh keyakinan bahwa putra beliau mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Beliau menerima berita kematian anak beliau dengan penuh serta kebanggaan.

Selain Perang Uhud, Nusaibah bersama suami dan putra-putra beliau juga ikut dalam peristiwa Hudaibiyah, Perang Khaibar, Perang Hunain dan Perang Yamamah. Dalam berbagai pertempuran itu, Nusaibah tidak hanya membantu mengurus logistik dan merawat orang-orang yang terluka, tapi juga memanggul senjata menyambut serangan musuh.

3. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Ummu Umarah dapat dilihat DI SINI.

4. Referensi
Kitab Nisaa Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya