Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 59: Semangat Berkurban untuk Keutuhan Bangsa dan Negara

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 59: Semangat Berkurban untuk Keutuhan Bangsa dan Negara

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh

Laduni.ID, Jakarta - Menyambut hari raya Idul Adha yang mulia dengan takbir dan tahmid dengan rasa syukur dan tulus, maka jutaan umat Islam berkumpul di tanah suci Makkah, Arafah dan Mina untuk melaksanakan rukun, wajib dan sunnah-sunnah haji. Mereka datang dari berbagai pelosok dunia, dari berbagai bangsa dan suku, dalam segala keadaan, mereka menyatu dalam ketaatan dan kepasrahan kepada Khalik-nya. Mereka menanggalkan segala atributnya masing-masing, meninggalkan berbagai kegiatan di Tanah Air untuk menghadap kepada-Nya yang Maha Rahman dengan keikhlasan yang mendalam sampai kelubuk hati. Para jamaah secara bersamaan mengumandangkan kalimat yang sama, kalimat yang agung, yaitu kalimat talbiah.

لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

“Kami penuhi panggilan-Mu wahai Allah, wahai Allah kami datang memenuhi seruan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan karunia hanyalah milik-Mu, milik-Mu segala kekuasaan dan kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.”

Allahu Akbar walillahil hamd.

Mereka yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci itu, tidaklah semuanya orang-orang kaya, berpangkat atau berharta, sebagian besar dari mereka adalah rakyat biasa, yang semenjak kecil, ketika ia sadar sebagai seorang muslim telah mengukirkan niatnya untuk melaksanakan ibadah haji. Untuk merealisasikan niatnya yang luhur itu, selama bertahun-tahun mereka bekerja keras, berhemat dan menyisihkan uang yang diperolehnya sedikit demi sedikit, sehingga cukup untuk melaksanakan ibadah yang mulia itu. Mereka telah membiasakan diri untuk hidup sederhana, baik pada waktu mereka miskin maupun saat mereka berkecukupan. Mereka sisihkan sebagian hartanya yang diperoleh dengan jalan memeras keringat, dengan kerja keras, menitikkan air mata, berhemat, mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk mengagungkan syiar agama Allah dan mengagungkan Da’wah Islamiyah. Pengabdiannya yang tulus dan suci itu dilakukan dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN