Talqin Dzikir Jalalah dari Habib Abu Bakar As-Segaf sebagai Perantara Meraih Husnul Khotimah

 
Talqin Dzikir Jalalah dari Habib Abu Bakar As-Segaf sebagai Perantara Meraih Husnul Khotimah
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pada tahun 1937 Masehi Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir Khomis Awwal Ashar yang diselenggarakan di Masjid Kwitang oleh Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi.

Ketika acara akan disudahi, Habib Ali meminta Habib Abu Bakar As-Segaf untuk memimpin Talqin Dzikir. Habib Ali berkata kepada yang hadir:

"Kita akan dengar dan ikuti Talqin Dzikir yang mana dimohon kepada seorang yang sama-sama kita cintai Al-Habib Abu Bakar dari kota Gresik (Habib Ali menahan pembicaraannya, lalu terdengar suara tangis beliau sambil meneruskan bicaranya beliau berkata). Hadirin lihatlah, beliau punya wajah-wajah yang nampak akan Nur Cahaya Rosulullah SAW beruntung bagi kita atas kehadirannya."

Setelah, lalu Habib Abu Bakar berdiri dan Habib Ali juga turut berdiri di sampingnya. Kemudian Habib Abu Bakar memulai Talqin Dzikir dengan meyampaikan perihal berikut ini:

“Orang Islam hidup dengan kalimat Laa ilaaha illallah, mati dengan kalimat Laa ilaaha illallah, selamat di alam barzakh berkat Laa ilaaha illallah, masuk surga karena Laa ilaaha illallah.”

Saat itu, Habib Ali Kwitang menangis, begitu juga para jamaah yang hadir, yang beribu-ribu jumlahnya.

Kemudia Habib Abu Bakar mengangkat tangannya dan mengeluarkan jari telunjuk beliau menghadap langit, seraya berkata:

قَالَ النَّبِيُّ ﷺ اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهْ ﷺ كَلِمَةُ الْحَقُّ عَلَيْهَا نَحْيًا وَ عَلَيْهَا نَمُوْتُ وَ عَلَيْهَا نُبْعَثُ اِنْشَآءَ اللَّهَ تَعَالَى مِنَ الْآمٍنِيْنَ آمِيْنٌ

Artinya: "Telah bersabda nabi (Muhammad) semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepadanya, bahwasanya: "Seutama-utamanya ucapan yang pernah kusebutkan (kuajarkan), begitu juga para nabi sebelumku adalah Tiada tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah (Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepada-Nya) adalah perkataan yang benar. Atas-Nya aku dihidupkan, atas-Nya aku dimatikan, atas-Nya aku dibangkitkan, jika Allah yang Maha Luhur menghendaki termasuk orang yang aman. Semoga Allah mengabulkan… " (Kitab An-Nasho'ih Ad-Diniyah).

Lalu Habib Abu Bakar berkata lagi:

"Ikuti apa yang saya ucapkan bersama. Laki maupun perempuan, jangan ada yang terlewat untuk ikut mengucapkannya."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْمَوْجُوْدُ فِيْ كُلِّ زَمَانِ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu ada di setiap zaman."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْمَعْبُوْدُ فِيْ كُلِّ مَكَانِ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu di sembah di setiap tempat."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْمَذْكُوْرُ بِكُلِّ لِسَانِ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu disebut di setiap lisan."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْمَعْرُوْفُ بِالْإِحْسَانِ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang terkenal dengan kebaikan-Nya."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَآنِ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang setiap hari berada dalam kekuasaan-Nya."

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْاَمَانُ اَلْاَمَانُ

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, Berilah kami keamanan dan keselamatan."

مِنْ زَوَالِ الْإِيْمَانِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانِ

Artinya: "Dari hilangnya iman dan dari godaan setan."

يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانُ كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانٍ

Artinya: "Wahai dzat yang tidak mempunyai permulaan di dalam kebaikannya, betapa banyak kebaikan dari-Mu untuk kami."

اِحْسَانُكَ الْقَدِيْمٌ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ

Artinya: "Sungguh kebaikan-Mu tidak berawal, Wahai tuhan yang Maha Santun dan Maha Pemberi nikmat."

يَا رَحِيْمُ يَا رَحْمَنٌ يَا غَفُوْرُ يَا غَفَّارٌ

Artinya: "Wahai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Wahai yang Maha Pengampun dan Maha Pemaaf."

اِغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: "Ampunilah kami dan sayangilah kami, dan sesungguhnya Engkau adalah paling baiknya dzat yang menyayangi."

وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنٌ

Artinya: "Dan semoga tambahan rahmat ta'dhim Allah tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepada-Nya) dan atas keluarga serta para sahabatnya dan juga tambahan kesejahteraan dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam."

Setelah Habib Abu Bakar As-Segaf menuntun hadirin dengan dzikir di atas, beliau bercerita :

"Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang sholeh, beliau adalah Al-Qodhi Abdullah Al-Baghdadi. Beliau berkata: ‘Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW di dalam mimpi dan beliau terlihat pucat sekali, lalu aku bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Kenapa engkau wahai Nabi, wajah engkau pucat sekali?’”

“Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab, ‘Di malam ini telah meninggal 1.500 orang dari umatku, dua dari mereka meninggal dalam keadaan iman dan sisanya meninggal tanpa membawa iman (su'ul khotimah).’”

“Aku bertanya lagi kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Lalu apa kiat-kiat dari engkau untuk orang-orang yang bermaksiat agar mereka meninggal dengan membawa iman?’”

“Nabi Muhammad SAW berkata, "Ambillah kertas ini dan baca isinya, siapa orang membacanya dan membawanya lalu dia memindah dari satu tempat ke tempat yang lain (menyebarkan dan mengajarkan) maka termasuk golonganku dan akan meninggal dalam keadaan membawa iman, akan tetapi siapa orang yang telah mendengarkannya dan dia tidak membacanya, tidak menyebarkannya maka dia lepas dariku dan akupun lepas darinya."

“Seketika itu aku langsung terbangun dari tidurku dan aku lihat kertas tersebut telah ada digenggamanku dan ternyata di dalamnya berisi tulisan (dzikir) yang penuh barokah itu.”

Diceritakan dalam sebuah riwayat, bahwasanya Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf diingatkan juga oleh Nabi Muhammad SAW melalui mimpi tentang keutamaan dzikir tersebut agar di-dawam-kan (istiqomah diamalkan) dan di kabarkan ke seluruh umat Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah kisah seputar dzikir jalalah yang di-talqin langsung oleh Habib Abu Bakar As-Segaf dan diriwayatkannya didapatkan langsung dari Rasulullah SAW. Dzikir Jalalah tersebut bisa menjadi perantara dalam mengantarkan kita meraih husnul khotimah di akhir hayat. Tetap dalam keadaan iman dan selamat.

Setiap kali agenda Haul Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf, Dzikir Jalalah ini ditalqin kembali oleh para habaib kepada para jamaah dan dianjurkan untuk senantiasa mengamalkannya sebagaimana telah dilakukan oleh para muhibbin. Wallahu ‘Alam bis Showab.

Semoga kita dapat mengamalkan membaca Dzikir Jalalah tersebut dalam setiap kesempatan yang baik. Sehingga Allah SWT menakdirkan kita termasuk golongan yang dapat meraih husnul khotimah di akhir hayat hidupnya. Amin. []


Editor: Hakim