Ziarah di Makam KH. Abi Sudjak, Pendiri pertama NU Sumenep

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Abi Sudjak, Pendiri pertama NU Sumenep

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Abi Sudjak sangat dikenal di kalangan masyarakat Sumenep. Lebih-lebih kaum nahdliyin, beliau merupakan sosok ulama ahli Tarekat Alawiyah yang juga tokoh NU pertama di kabupaten Sumenep, Madura.

Profil

KH. Abi Sudjak lahir pada tahun 1885. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Djamaluddin dan Nyai Hj. Siti Shalehah. Ayahnya putra dari KH. Moh Maghfur bin KH. Muhammad Aqib (Kiai Anjuk) bin Syekh Abd Manan (Bhuju' Kosambi). Secara nasab, Kiai Anjuk merupakan keturunan kelima dari Kiai Abdul Allam, Prajjan, Camplong, Sampang yang garis silsilahnya sampai ke Sunan Giri (Generasi ke-4).

Nasab KH. Abi Sudjak
 KH. Abi Sudjak lahir pada tahun 1885. Ia putra dari pasangan KH. Djamaluddin dan Nyai Hj Siti Shalehah. Ayahnya putra dari KH. Moh Maghfur bin KH. Muhammad Aqib (Kiai Anjuk) bin Syaikh Abd Manan (Bhuju' Kosambi). Secara nasab, Kiyai Anjuk merupakan keturunan kelima dari Kiyai Abdul Allam, Prajjan, Camplong, Sampang yang garis silsilahnya sampai ke Sunan Giri (Generasi ke-4).


Ibu Kiai Abi Sudjak putri dari KH. Thalabuddin atau kakak kandung dari KH. Zainal Arifin Tarate Sumenep yang silsilahnya bersambung dengan Sayyid Abdul Karim (Bhuju' Bhalang) bin Syits bin Abdul Alim bin Kunita bin Zainal Abidin (Sunan Cendana Kwanyar, Bangkalan).

Guru-Guru Beliau

1. KH. Moh Maghfur
2. Kiai Imam
3. Syaikh Muhammad Kholil Bangkalan
4. Syaikh Malik
5. Raden Ario Abdul Ghani Atmowijoyo

Lokasi Makam

KH. Abi Sudjak wafat pada usia 63 tahun pada tahun 1948. Jenazah beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Asta Tinggi, tepatnya di Pesantren Asta Tinggi Kebonagung, Sumenep, Madura.

Haul

Haul KH. Abi Sudjak diadakan di pondok pesantren Al-Sudja’iyyah Sumenep, Madura. Haul beliau diperingati pada bulan Syawal untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar KH. Abi Sudjak dan pondok pesantren Al-Sudja’iyyah Sumenep .

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Abi Sudjak banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Madura saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Madura yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Pesantren Asta Tinggi Kebonagung, Sumenep, Madura.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Abi Sudjak, dibukakan hatinya dan akal pikirannya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam kederajatan, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Karya Beliau:
Sebagai sosok alim, Kiai Abi Sudjak aktif dalam literasi. Hanya saja di masa lalu tak dikenal dengan sebutan literasi digital. Abuya menulis kitab Sirajul Bayan li Nawaziliz Zaman. Kitab ini menjelaskan tentang akidah, syariat dan muamalah yang seharusnya diamalkan oleh masyarakat yang notabenenya bermazhab Syafi'i. Penulisannya berbentuk dialog. Ada pertanyaan dan jawaban yang berdasarkan dalil naqli dan aqli.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Sumenep di antaranya:
Sewel, Macho, Man Reman, Batik Sumenep, Buah Siwalan, Rung Terung, Teri Krispi