Pahala Sabar dalam Menjalani Kehidupan Rumah Tangga
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kehidupan berumah tangga, suami dan istri tidak bisa terlepas dari bumbu kehidupan. Demikianlah hidup, ada kalanya saling bahagia membahagiakan, saling menyayangi tapi dalam kesempatan yang lain, ada kalanya terjadi gesekan dan saling menyalahkan. Terkadang perkara kecil bisa menyulut permasalahan yang berlarut-larut di antara suami istri. Karena itu, panduan ilmu yang cukup dalam mengarungi kehidupan itu sangat diperlukan. Sebagaimana Islam telah mengajarkan dan menganjurkan berbagai hal baik untuk mengatasi problem kehidupan.
Bagi seorang suami, yang hakikatnya memang adalah pemandu dalam rumah tangga, harus sabar dalam menghadapi berbagai hal yang mungkin berpotensi merusak kehidupan rumah tangga. Sifat-sifat istri yang terkadang tak sesuai dengan yang diharapkan, harus diterima dengan sabar dan tetap menjaga hubungan agar tetap utuh dan baik-baik saja. Meski, memang dalam hal tertentu keputusan untuk berpisah bukanlah sesuatu yang dilarang. Sebaliknya, demikian pula bagi seorang istri agar sama-sama mempunyai sifat sabar dalam membangun rumah tangga bersama suaminya. Jadi dalam kehidupan rumah tangga yang baik itu harus ada ketersalingan dalam kebaikan di antara suami dan istri, bukan ketersalingan dalam keburukan.
Dalam Kitab Ihya' Ulumuddin terdapat sebuah Hadis yang dikutip berbunyi berikut ini:
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَبَرَ عَلىَ سُوْءِ خُلُقِ زَوْجَتِهِ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مِنَ الأَجْرِ وَالثَوَابِ. وَمَنْ صَبَرَتْ عَلَى خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا اللهُ تَعَالَى أَجْرَ مَنْ قُتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى. وَمَنْ ظَلمَتْ زَوْجَهَا وَكَلَّفَتْهُ مَا لاَ يُطِيْقُ وَآذَتْهُ لَعَنَتْهَا مَلاَئِكَةُ الرَحْمَةِ وَمَلاَئِكَةُ الْعَذَابِ. وَمَنْ صَبَرَتْ عَلَى أَذِيَّةِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ آسِيَةَ وَمَرْيَمَ بِنْتِ عِمْرَانَ
"Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa (suami) yang sabar menghadapi sifat/akhlak buruk istrinya, maka Allah SWT memberikan ganjaran seumpama ganjaran yang telah diberikan kepada Nabi Ayub a.s. Dan barang siapa (istri) yang sabar menghadapi sifat/akhlak buruk suaminya, maka Allah SWT memberikan ganjaran seumpama ganjaran orang-orang yang terbunuh fi sabilillah (mati syahid). Dan barang siapa (istri) yang berbuat zalim kepada suaminya, dan meminta sesuatu di luar kemampuannya, serta menyakitinya, maka istri tersebut dilaknat oleh seluruh malaikaat rahmat dan seluruh malaikat adzab. Dan barang siapa (istri) yang sabar atas perilaku suaminya yang menyakitkan, maka Allah memberikan ganjaran seperti ganjaran yang telah diberikan kepada Siti Asiyah (istrinys fir'aun) dan Maryam bin Imron (ibundanya Nabi Isa a.s)."
Selain itu terdapat Hadis lain yang masih terkait, sebagaimana berikut ini:
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ، دَخَلَتِْ الْجَنّةَ أي مَعَ السَّابِقِيْنَ أي مَعَ إِتْيَانِهَا بِبَقِيَّةِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَتَجَنُّبِ الْمَنْهِيَّاتِ
"Rasulullah SAW bersabda: 'Seorang istri mana saja yang meninggal/wafat, dan suaminya ridho atasnya (karena kesholihannya sewaktu hidup) maka ia akan masuk surga (maksudnya beserta orang-orang terdahulu yang masuk surga, dan karena ia melaksanakan segala yang diperintahkan agama dan menjauhi segala larangan agama).'" (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat Imam Ahmad juga disebutkan keterangan yang secara substansi sama, yakni sebagaimana berikut:
وَقَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِيْ الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
"Rasulullah SAW bersabda: 'Tatkala seorang istri melaksanakan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah puasa Ramadhan (diluar hari haid dan nifas) dan memelihara kehormatan diri dan farjinya, dan taat kepada suaminya (diluar perkara maksiat), maka kelak akan dikatakan kepada istri yang demikian itu: 'Masuklah engkau ke dalam surga Allah melalui pintu yang mana saja yang engkau kehendaki.'" (HR. Imam Ahmad)
Demikianlah pahala yang sangat istimewa bagi suami maupun istri. Semua itu adalah karena Allah SWT memuliakan seorang suami dan demikian pula bagi seorang istri. Wallahu A'lam. []
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 22 Januari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
___________
Editor: Hakim
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...