Negeri Laweung #1: Surga Destinasi Alam

 
Negeri Laweung #1: Surga Destinasi Alam

 

LADUNI.ID, ACEH– Salah satu destinasi wisata Aceh yang masih perawan dan mempunyai daya tarik tersendiri terletak di ujung kabupaten Pidie, tepatnya kecamatan Muara Tiga beribu kotakan Laweung. Dulunya keberadaan Laweung “tidak” ada penghuninya dan ini berdasarkan penelusuran dari nara sumber terpercaya asal usul kata ” Laweung”.

Penulis mencoba menelusuri sejarah kata Laweung dan ternyata berasal dari dua kata “La” bermakna “hana (tidak ada) dan “Ureung” artinya orang. Kombinasi dua kata ini dari masa ke masa dan perubahan logat dalam keseharian sehingga ungkapan tersebut berubah menjadi “Laweung” (Hana Ureung-tidak ada orang).

Melihat realita, fenomena Laweung saat ini benar adanya di mana banyak lahan yang kosong bahkan penduduknya juga masih minim dibandingkan luasnya wilayah kota sang “Permata Yang Hilang” itu.

Melihat potensi SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDA (Sumber Daya Alam) negeri Laweung sangat berpotensi dikembangkan menjadi kota industri dan kota parawisata, namun para putra daerah yang lahir dari rahim Laweung tidak sedikit yang berkiprah diberbagai jenjang baik sebagai cendekiawan, ulama, politisi dan tokoh lainnya.

Hendaknya ada sang “reformis” yang mampu menggali kembali “permata yang hilang” di negeri Laweung ini. Apakah putra daerah sudah “mati suri” membangun dan menghidupkan asa leluhir demi anak cucunya?

Salah satu destinasi wisata Laweung yang terkenal bernama Pantai Ujung Pie. Pantai Laweung berjarak sekitar 45 menit berkendara an dari kota Sigli. Mereka yang sering melintasi Banda Aceh-Sigli via Kalee Laweung tentu saja pernah singgah di pantai ujung Pie Laweung.

Mereka yang masih belum “jatuh cinta” dengan Laweung tentunya bisa menumpang minibus jurusan Sigli atau Medan dengan melintasi Jalan Nasional Banda Aceh – Medan. Tepatnya di persimpangan Pawod Laweung mengambil arah ke kiri dari Banda Aceh dan melanjutkan perjalanan memakai kenderaan beroda dua atau menggunakan mobil pribadi dan lainnya.

Hanya saja kondisi jalannya meski pun sudah teraspal, namun sudah banyak berlubang di sana sini sehingga mengurangi kenyamanan pelintas dan masyarakat sekitarnya.

Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Masalah Pendidikan dan Sosial Masyarakat Kelahiran Pidie