Semua Penyakit Berawal dari Perut: Pandangan Islam dan Bukti Medis Modern

Laduni.id, Jakarta - Dalam era modern, penyakit metabolik dan gaya hidup semakin mendominasi angka kematian. Obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker usus besar menjadi “pembunuh senyap” yang bersumber dari satu hal yang tampak sepele: pola makan berlebihan.
Namun jauh sebelum laboratorium modern dan jurnal medis lahir, Islam melalui Nabi Muhammad ﷺ telah memberi panduan tentang bagaimana manusia seharusnya memperlakukan perutnya.
Dalam Jāmi‘ al-‘Ulūm wa al-Ḥikam, Ibn Rajab al-Ḥanbalī menukil hadis dari sahabat al-Miqdām bin Ma‘dīkarib raḍiyallāhu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang menegakkan punggungnya. Jika harus (melebihinya), maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasā’ī, Ibnu Mājah)
Hadis ini menjadi prinsip kedokteran pencegahan (preventive medicine) yang dalam ilmu gizi dikenal sebagai pola makan proporsional dan gizi seimbang. Ilmu gizi modern mengajarkan bahwa tubuh manusia memerlukan keseimbangan antara kalori, cairan, dan oksigen.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...