Menghina dan Memperolok Ulama, Ditakutkan Meninggal Tidak Selamat Iman
LADUNI. ID, KOLOM- Kita mengetahui bersama ulama itu merupakan wakil atau “delegasi” Rasul dalam meyampaikan risalah dan petuah untuk umat. Mereka para ulama mewariskan ilmu sebagai pewaris nabi.
Hal ini dijelaskan dalam hadist baginda nabi : “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud). Bukan hanya itu Allah SWT juga meninggikan derajat para ulama sebagai ahli ilmu. Ini sebagaimana disebutkan dalam dalam firman-Nya berbunyi: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. [al-Mujadilah/58 : 11].
Jelas menghormati orang alim sebagai suatu anjuran yang harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalamhal ini Thawuspun berkata: ““Termasuk Sunnah, yaitu menghormati orang alim.” kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlihi karangan Ibnu Abdil Barr (I/129).Terkadang ada diantarakita yang “senang” untuk mencaci maki para ulamadengan bermacam modus, membuat cerita fiktif dengan sasaran dan maksud “menhinakan” ulama, menulis di dinding medsos dan bermacam bentuk lainnya dengan sasaran sebagai “istihza’.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp550.000
Rp310.000
Rp399.000
Rp750.000
Memuat Komentar ...