Berdakwah dari Dalam Kubur, Dakwah Unik ala Gus Faruq

 
Berdakwah dari Dalam Kubur, Dakwah Unik ala Gus Faruq

LADUNI.ID, Lampung Selatan – Terdapat beberapa macam cara para mubaligh berdakwah menyampaikan syiar agama Islam. Pada umumnya di masyarakat, dakwah dikemas dalam bentuk pengajian akbar yang diisi dengan petuah-petuah dari mubaligh sesuai dengan keahlian dan karakteristiknya.

Dari yang berbagai macam tersebut, ada yang menyampaikan ceramah dengan cara ilmiah, ada yang dipenuhi dengan humor, ada yang menggunakan media wayang, alat musik dan berbagai cara lainnya agar dakwah yang disampaikan dapat dipahami, menarik dan tidak membuat jama'ah jenuh.

Cara berdakwah yang beda dari kebanyakan mubaligh dan bisa dikatakan unik ini adalah dimiliki oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Tulang Bawang, Lampung KH Masykur M. Alfaruq (Gus Faruq). Ia dikenal masyarakat dengan dakwahnya dari dalam kubur.

Gus Faruq melakukan dakwah ini penuh dengan risiko. Kekuatan fisik dan mental sangat dibutuhkan karena saat menyampaikan dakwahnya, Gus Faruq benar-benar dikubur layaknya orang yang meninggal dunia. Seperti yang terlihat pada dakwahnya di Lapangan Sripendowo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Kamis (28/3) kemarin.

Dalam prosesi dakwah ini diawali dengan sedikit tausiyah kepada para jama'ah bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan pasti akan berakhir. Ia mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Gus Faruq harus dibungkus dengan lembaran kain kafan dan kemudian dimasukkan kedalam liang kubur yang telah disediakan. Kemudian ia dikubur diliang tersebut layaknya prosesi pemakaman jenazah lengkap dipasang tanda makam bertuliskan namanya.

Dari dalam tanah inilah ia menyampaikan berbagai materi dakwahnya selama satu jam lebih. Materi tentang kematian dan muhasabah untuk mendekatkan diri kepada Allah ia sampaikan melalui pengeras suara yang juga ikut dikubur.

Terlihat jama'ah menyimak seksama dakwah yang disampaikan dari dalam kubur sembari merenungi pesan dan hikmah kematian yang menyentuh dari Gus Faruq. Tak terasa beberapa jamaah meneteskan air mata bahkan menangis tersedu-sedu.

U menyampaikan dakwahnya, dilakukan do'a bersama memohon ampunan Allah SWT dan penggalian makam pun dilakukan. Setelah digali, Gus Faruq yang merupakan salah satu pengurus jajaran syuriyah PCNU Tulang Bawang ini pun keluar dari dalam kubur.

“Dakwah Kubur ini adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, bahwa kita dihadapan Allah hanya sebutir debu yang tanpa campur tangan kuasa-Nya kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, ketika kita dihadapkan pada liang lahat berukuran 1×2 meter lubang di mana merupakan tempat peristirahatan terakhir kita,” katanya menuturkan.

Berdakwah melalui metode ini menurut Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Ketapang Kiai Muhlisin yang hadir pada kesempatan tersebut menambah dan mewarnai khazanah dakwah Ahlussunnah wal Jama'ah.

"Kegiatan ini juga menarik jama'ah untuk hadir dan bermuhasabah melalui materi tentang kematian. Para jama'ah banyak yang mendapat atsar (perubahan) setelah mengikuti pengajian tersebut," imbuhnya.

Kiai Muhlisin menambahkan bahwa kegiatan yang menghadirkan Gus Faruq tersebut merupakan kegiatan pengajian kerjasama antara salah satu Taman Pendidikan Al-Qur'an yang mengadakan Khatmil Qur'an dengan MWCNU Ketapang.

Lebih dari seribu jama'ah hadir beserta jajaran uspika Kecamatan Ketapang. Hadir juga Ketua PCNU Kabupaten Lampung Selatan KH Nur Mahfudz beserta jajaran pengurus tanfidziyah.