Hukum Mengkonsumsi Belut dalam Agama Islam

 
Hukum Mengkonsumsi Belut dalam Agama Islam

PERTANYAAN :

Assalamualaikum, aini mau nanya nih, bagaimanakah hukumnya makan BELUT ? terimakasih atas jawabannya.

JAWABAN :

Wa'alaikumussalam. Ini sudah sering dibahas, intinya khilaf, namun pendapat yang kuat adalah hukumnya halal. Ada kitab khusus yang membahas masalah ini namanya AS SOWAIQUL MUHRIQOH, atau biasa disebut KITAB BELUT.

{ أنكلس } ... في حديث علي رضي اللّه عنه [ أنه بعث إلى السوُّق فقال : لا تأكلوا الأنْكَلِيس ] هو بفتح الهمزة وكسرها : سمك شبيه بالحيَّات ردِئ الغذاء وهو الذي يسمى الْمَارْمَاهِي . وإنما كرِهه لهذا لا لأنه حرام . هكذا يُروى الحديث عن علي رضي اللّه عنه . ورواه الأزهري عن عمار وقال : [ الأنْقلِيس ] بالقاف لغة فيه

[ INKILIIS, Belut ] Dalam hadits marfuu’nya sayyidina Ali ra, sesungguhnya beliau mengutus ke pasar kemudian berkata “Janganlah memakan belut”. Belut ialah hewn yang mirip ular yang buruk makanannya ia disebut juga dengan marmahi. Pelarangan di atas bukan ke arah hukum haram namun makruh. Demikianlah riwayat hadist dari sayyidina Ali ra. Al-Azhary dari ‘Ammaar meriwayatkan dengan menggunakan huruf Qaaf “INQLIISY”. [ An-Nihaayah Fii Ghariib al-Aatsaar I/183 ].

Dalam ibarah Al-Fiqh al-islaam I/30 belut  dihukumi HALAL :

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN